Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memperpanjang Napas Legong Bedulu

Kompas.com - 30/05/2017, 09:45 WIB

Dalam merekonstruksi musik gamelan, Sudarta dan Sudiarsa dibantu kakak mereka yang kini sudah almarhum, I Gusti Sumarsana.

Film dokumenter Arsip Bali 1928, yang antara lain memuat tentang tari legong bedulu, menambah keyakinan Sudarta dan Sudiarsa bahwa tari klasik itu muncul di Bedulu sekitar tahun 1920.

Dalam film hitam putih tanpa suara yang ditonton pada 1986 itu, terlihat I Ciglek, generasi pertama penari legong gaya bedulu, berlatih dan berpentas tari.

Dokumentasi yang direkam oleh orang asing itu kini tengah dicari aslinya oleh Tim Arsip Bali 1928 dan Stikom Bali. Tim itu menghubungi sejumlah perpustakaan di Inggris dan Amerika Serikat.

Sudarta menuturkan, saat berlatih, Ciglek bertelanjang dada, hanya mengenakan kamen (jarik) sederhana. Dokumentasi itu diyakini diambil di Pura Samuan Tiga, Bedulu.

Baju pentas yang lengkap masih tersimpan di pura itu. Sudiarsa pun memperbaiki baju pentas itu dan kini digunakan dalam beberapa pementasan, termasuk pentas di Bentara Budaya Bali, April lalu.

Legong merupakan tarian klasik yang berkembang di lingkungan puri (keraton) Bali pada abad ke-19. Dalam Babad Dalem Sukawati disebutkan, tari klasik ini bermula dari mimpi Raja Sukawati, I Dewa Agung Made Karna (1775-1825 Masehi).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com