Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memperpanjang Napas Legong Bedulu

Kompas.com - 30/05/2017, 09:45 WIB

”Upaya ini diawali dari tekad pelestarian. Semua biaya dikumpulkan pelan-pelan dari kantong kami sendiri,” ujar Sudarta bersama Sudiarsa malam itu.

Awalnya, mereka meminjam perangkat gamelan dari Seka Ganda Manik yang dimiliki pihak pura. Namun, gamelan itu tidak terlalu cocok untuk mengiringi legong.

Tahun 1995, akhirnya kakak beradik itu berhasil membangun kelompok gamelan enam nada yang sesuai untuk mengiringi tari legong. Namanya Seka Legong Ganda Sari.

Bersama tujuh penari, Seka Legong Ganda Sari kini mementaskan sejumlah tari dan tabuh, yakni Legong Kupu-kupu Tarum, Legong Lasem, Legong Kuntul, Legong Smarandana. Selain itu, juga Tabuh Dang, Tabuh Sekar Gendot, dan Tabuh Solo Bandung.

Kini, Kantun memandang bahagia cucu-cucunya berlatih untuk persiapan pentas Pesta Kesenian Bali 2017, Juli mendatang. Ia tak perlu lagi khawatir kehilangan penari dan penabuh gamelan legong bedulu. (AYU SULISTYOWATI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 Mei 2017, di halaman 22 dengan judul "Memperpanjang Napas Legong Bedulu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com