Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Agung Banten dan Tradisi Ziarah Makam Sultan Jelang Ramadhan

Kompas.com - 18/06/2017, 04:05 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

SERANG, KOMPAS.com - Masjid Agung Banten telah menjadi ikon sekaligus destinasi wisata Banten selama bertahun-tahun. Sejarah berdirinya pun cukup panjang hingga sekarang masih tetap berdiri kokoh.

Masjid Agung Banten berada di Kawasan Banten Lama yang berjarak 10 kilometer dari Kota Serang. Tepatnya berada di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, dan  dapat ditempuh selama kurang lebih empat jam dari Jakarta melalui Tol Jakarta-Tangerang-Merak.

Tim Mudik Gesit pada Sabtu (20/5/2017) berkesempatan untuk mengunjungi dan melihat bagaimana kondisi teraktual masjid yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin sekitar tahun 1552-1570 Masehi.

Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Bagian dalam Masjid Agung Banten di Kawasan Banten Lama.

Bangunan masjidnya memiliki luas mencapai satu hektar, sedangkan luas kompleks masjid adalah dua hektar.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Banten juga menjadi destinasi wisata religi dan histori bagi umat Islam yang datang bukan hanya dari Banten, tetapi juga dari provinsi lainnya.

Di Masjid Agung Banten, pengunjung bisa melakukan berbagai macam kegiatan seperti berziarah, menikmati arsitektur kuno dan unik masjid, serta melihat bukti-bukti bersejarah Kesultanan Banten.

KOMPAS/AGUS SUSANTO Gerbang dan menara Masjid Agung Banten Lama di Kaseman, Serang, Banten, Minggu (25/12/2011). Peziarah yang datang usai sholat biasanya melanjutkan berdoa di makam Sultan Maulana Hasanudin yang berada satu kompleks di kawasan tersebut. Masjid Agung Banten didirikan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin dan putranya, Sultan Maulana Yusuf, pada tahun 1566.

Untuk arsitektur, Masjid Agung Banten memiliki keunikan yang terdapat pada puncak atap masjid berupa atap susun lima, mirip dengan pagoda China.

Menurut penuturan Ketua Umum Lembaga Pemangku Adat Kesultanan Banten Tubagus Abbas Wasee, masjid ini dibangun oleh arsitek bernama Raden Sepat dari Majapahit yang telah berpengalaman membangun masjid seperti di Demak dan Cirebon.

Selain Raden Sepat, arsitek lainnya yang turut terlibat pada pembangunan Masjid Agung Banten adalah Tjek Ban Tjut, terutama pada bagian tangga masjid dan belakangan atas jasanya tersebut, Tjek Ban Tjut mendapat gelar Pangeran Adiguna dari Kesultanan Banten.

Hal unik lainnya dari Masjid Agung Banten adalah keberadaan menara di sebelah timur masjid. Menara yang terbuat dari batu bata ini memiliki tinggi 24 meter dengan diameter 10 meter di bawahnya.

Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Keterangan terkait makam sultan di Masjid Agung Banten.

Untuk mencapai puncak menara, pengunjung harus menaiki 83 anak tangga melalui lorong yang hanya mampu dilewati satu orang.

Dari atas menara tersebut, pengunjung bisa melihat perairan lepas pantai yang hanya berjarak 1,5 kilometer dari lokasi masjid.

Jelang Ramadhan, terdapat ritual ziarah makam para sultan dan ulama Banten yang dikuburkan di kompleks Masjid Agung Banten.

Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Masyarakat berziarah ke makam sultan dan ulama Banten di kompleks Masjid Agung Banten sebelum Ramadhan.

Ketika Tim Mudik Gesit berkunjung, sekitar ratusan orang memadati kompleks Masjid Agung Banten untuk melakukan ziarah tersebut.

"Tidak hanya pas mau Ramadhan, jamaah yang ziarah juga ramai ketika hari Sabtu, Minggu, malam Jumat, setelah puasa, dan bulan maulud," jelas Tubagus Abbas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com