Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semalam di Wae Rebo, Desa di Atas Awan...

Kompas.com - 02/09/2017, 07:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

Tujuh bangunan Mbaru Niang konon merupakan cerminan kepercayaan leluhur untuk menghormati tujuh arah puncak gunung di sekeliling Kampung Wae Rebo, yang dipercaya sebagai pelindung kemakmuran kampung.

Rumah utama atau Niang Gendang bangunannya lebih besar dibanding enam rumah lain lantaran diisi hingga delapan keluarga.

Di dalam rumah utama terdapat delapan kamar. Sementara enam rumah lain diisi oleh enam keluarga.

BACA: Ritual Penti Digelar di Wae Rebo

Di langit rumah dibuat sekat-sekat sebagai tempat penyimpanan. Ada tempat penyimpanan sesaji untuk para leluhur, penyimpanan cadangan makanan, penyimpanan benih tanaman, dan barang lain.

Sebelum meninggalkan Wae Rebo, tamu bisa membeli berbagai hasil kerajinan atau olahan warga.

Ikat tenun, kopi dan madu menjadi produk unggulan yang ditawarkan. Barang-barang itu dijajakan di depan rumah adat.

Lantaran harus melanjutkan perjalanan menuju Labuan Bajo, rombongan kami meninggalkan Wae Rebo pukul 8.30 Wit.

Berikut tips bagi Anda yang ingin mengunjungi Wae Rebo:

1. Tak banyak bawa barang

Bawa barang seperlunya yang dimasukkan dalam ransel agar mudah dibawa.

Jika tak ingin membawa beban, bisa memakai jasa porter warga sekitar. Biayanya sekitar Rp 250.000 untuk jasa bawa barang ketika naik dan turun. Jasa porter dapat diperoleh di Desa Denge.

2. Jas hujan dan senter

Jas hujan diperlukan untuk mengantisipasi hujan ketika menuju Wae Rebo. Adapun senter perlu untuk beraktivitas di Wae Rebo pada malam hari.

3. Alas kaki yang menggigit

Alas kaki yang dipakai perlu disesuaikan dengan kondisi jalan mendaki.

4. Uang tunai

Anda perlu mempersiapkan uang tunai yang cukup. Pasalnya, tidak ada mesin ATM di desa-desa menuju Wae Rebo.

Setiap tamu dibebankan Rp 325.000 untuk biaya menginap dan makan di Wae Rebo. Barangkali Anda ingin menyewa porter atau membeli hasil kerajinan warga.

5. Camilan dan minuman

Camilan dan minuman diperlukan selama mendaki menuju Wae Rebo.

6. Baterai cadangan

Baterai cadangan diperlukan untuk kamera. Pasalnya, listrik di Wae Rebo terbatas. Adapun ponsel tak berguna lantaran tak ada sinyal.

7. Datang lebih awal

Pada momen-momen tertentu, Wae Rebo bisa ramai tamu seperti 17 Agustus. Tamu tidak bisa memesan tempat tidur. Siapa cepat dia dapat.

Dunia luar tak bisa mengetahui pula jumlah pengunjung yang datang ke Wae Rebo lantaran tidak adanya sinyal untuk komunikasi. Jadi, lebih cepat sampai kampung Wae Rebo lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com