Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karmawibhangga, Dawai Kuno yang Tampil di Festival Kawitan Banyuwangi

Kompas.com - 21/09/2017, 07:24 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ada yang menarik pada Festival Kawitan (Kampung Wisata Temenggungan) Banyuwangi yang diselenggarakan Senin (18/9/2017), yaitu tampilnya Ali Gardy Rukmana (27) yang memainkan alat musik Karmawibhangga.

Tidak banyak yang mengenal alat musik jenis dawai tersebut. Ali, pemuda asal Situbondo tersebut kepada Kompas.com mejelaskan jika Karmawibhangga adalah rekonstruksi alat musik yang ada di relief Karmawibhangga yang terukir di kaki Candi Borobudur.

"Saya mempelajarinya selama berbulan-bulan. Tidak ada media rekam yang saya lakukan adalah eksplorasi visual. Clue-nya adalah wajah yang memegang alat musik tersebut direlief. Wajah yang tenang, rohani dan wajah orang beribadah," kata Ali.

(BACA: Menpar: Gunung Ijen Lebih Dikenal Dibandingkan Banyuwangi)

Ia mempelajari relief tersebut saat Borobudur Cultural Feast pada Desember 2016 ketika Ali bermain musik di komposisi Sound of Borobudur. Itupun tidak langsung karena relief Karmawibhangga berada di bagian bawah dan sudah ditutup dengan susunan batu penyangga.

"Saya mempelajarinya hanya dari foto saja, lalu saya buat prototipe dan saya bayangkan saya adalah orang yang memegang alat musik di relief tersebut. Saya bayangkan suara yang dihasilkan dari wajah yang saya lihat. Wajah yang tenang seperti berdoa," katanya.

(BACA: Liburan di Banyuwangi, Bisa Mampir ke Hutan Lord of The Rings)

Alat musik tersebut ia buat dari kayu jati dan dipahat sendiri secara manual termasuk saat membuat lubang resonansi. Ada tiga dawai yang Ali buat yaitu Gasona, Gasola dan Solawa.

Yang membedakan dari ketiga dawai tersebut adalah ukuran panjang dan lebar resonansi serta dawai string yang digunakan. "Yang memberi nama ketiga dawai tersebut musisi Dewa Budjana yang tampil juga di Borobudur Cultural Feast," katanya.

Alat musik dawai Karmawibhangga tampil pada Festival Kawitan (Kampung Wisata Temenggungan) Banyuwangi, Jawa Timur yang diselenggarakan Senin (18/9/2017).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Alat musik dawai Karmawibhangga tampil pada Festival Kawitan (Kampung Wisata Temenggungan) Banyuwangi, Jawa Timur yang diselenggarakan Senin (18/9/2017).
Alat musik Karmawibhangga bukan pertama kali dimainkan Ali di Banyuwangi. Dia juga pernah memainkanya di Pulau Santen Banyuwangi.

"Banyuwangi bukan tempat baru bagi saya. Apalagi rumah saya di Situbondo berbatasan dengan Banyuwangi Utara," kata laki-laki yang berprofesi sebagai guru musik tersebut.

(BACA: Seblang, Ritual Tari Mistis Berusia Ratusan Tahun di Banyuwangi)

Dia mengatakan ingin mengenalkan alat musik dawai tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia karena banyak generasi muda yang tidak mengenalnya dan lebih bangga saat bermain musik modern.

Ia mencontohkan beberapa alat musik dawai asli Indonesia seperti kecapi, tehyan, rebab, sholawa, sinter, genggong, sawungan. "Bagi saya dawai tidak hanya ritme tapi juga membangun suasana," ungkapnya.

Pada Festival Kawitan, juga tampil musik jazz patrol, yakni alat musik yang terbuat dari bambu berpadu apik dengan alat musik modern. Aron Djembe Fola, musisi asal Amerika Serikat juga memainkan seruling.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com