Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Peninggalan Jenderal Besar di Museum Satriamandala

Kompas.com - 05/10/2017, 13:24 WIB
WIENDA PUTRI NOVIANTY

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –  "TNI lahir karena Proklamasi 17 Agustus 1945, hidup dengan proklamasi itu dan bersumpah mati-matian hendak mempertahankan kesuciannya proklamasi tersebut." Begitu pesan Jenderal Sudirman yang dapat Anda di salah satu dinding di Museum Satriamandala.

Perjuangan TNI dalam mempertahankan kemerdekaan memang terbilang panjang. Melalui pengorbanan-pengorbanan TNI, Indonesia masih bisa berdiri kokoh hingga sekarang.

Berlokasi di Jalan Gatot Subroto nomor 14, Museum Satriamandala mencoba menyajikan tentang ingatan-ingatan tentang perjuangan TNI dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Mulai dari diorama-diorama, koleksi senjata hingga bekas pesawat terbang lengkap menghiasi setiap sudut museum ini.

(BACA: Mengenang Kisah Tragis G-30S/PKI di Museum AH Nasution)

Sebelum museum ini diresmikan oleh 5 Oktober 1972 gedung ini lebih dikenal sebagai Wisma Yaso atau tempat kediaman istri Soekarno, Ratna Saridewi Soekarno.

Selain itu, rumah ini juga menjadi tempat peristirahatan Soekarno selama 17 bulan terakhir sebelum meninggal dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Pengunjung dapat menikmati 74 diorama dan koleksi benda-benda bersejarah di Museum Satria Mandala, Jakarta, Selasa (4/10/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Pengunjung dapat menikmati 74 diorama dan koleksi benda-benda bersejarah di Museum Satria Mandala, Jakarta, Selasa (4/10/2017)
Ruang-ruang bekas Wisma Yaso ini kemudian ditransformasi dan disesuaikan desain interior khusus pameran museum. Salah satu ruang yang menarik di dalam museum ini adalah ruang yang didedikasikan untuk 4 jenderal Indonesia.

(BACA: Ini Daftar Museum yang Menyimpan Koleksi Heroik TNI)

Ruang yang dulu menjadi kamar mendiang Soekarno kini menjadi ruang untuk para keempat jenderal beserta peninggalan-peninggalannya. Mulai dari Jenderal Sudirman, Jenderal Oerip Soemohardjo, Jenderal AH Nasution dan Jenderal HM Soeharto. Beberapa peninggalan masing-masing jenderal pun masih tersimpan rapi di balik lemari kaca.

Yang pertama Anda lihat saat memasuki ruangan adalah patung Jenderal Oerip Soemohardjo yang dihiasi kutipan bertuliskan, “Aneh, satu negara zonder tentara”. Kutipan berikut mengatakan sepenggal keresahan Oerip Soemohardjo tentang Indonesia yang belum memiliki tentara pasca-proklamasi kemerdekaan.

(BACA: Peringati HUT RI, Rasakan Sensasi Mengikuti Night At The Museum)

Selain itu, lukisan besar nan megah yang menggambarkan Jenderal Oerip yang sedang menunggang kuda menghiasi sudut ruangan tersebut.

Barang-barang peninggalannya seperti meja bekas hingga foto-foto tertata rapi. Jenderal Oerip Soemohardjo merupakan seorang jenderal dan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia pertama pada masa revolusi.

Foto pelantikan pucuk pimpinan tentara Nasional Indonesia oleh presiden Soekarno di Yogyakarta.  Jenderal Sudirman (depan) dan  Jenderal Oerip Soemohardjo (pojok kiri). Foto-foto lainnya bisa Anda lihat jika berkunjung ke Museum Satria Mandala, Jakarta, Selasa (4/10/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Foto pelantikan pucuk pimpinan tentara Nasional Indonesia oleh presiden Soekarno di Yogyakarta. Jenderal Sudirman (depan) dan Jenderal Oerip Soemohardjo (pojok kiri). Foto-foto lainnya bisa Anda lihat jika berkunjung ke Museum Satria Mandala, Jakarta, Selasa (4/10/2017)
Kemudian dilanjutkan dengan peninggalan Jenderal Sudirman yang merupakan Panglima Angkatan Perang pertama yang berperan besar atas keutuhan NKRI.

Salah satu peningggalan Jenderal Sudirman yang paling menarik adalah Tandu Jenderal Sudirman yang digunakan saat memimpin perang gerilya tahun 1948-1949 melawan Agresi Militer II Belanda. Selain itu, foto-foto perjuangan Sudirman pun lengkap menghiasi dinding ruangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com