Dulunya tempat ini merupakan penampungan warga Tionghoa dari negara-negara Asia Tenggara tahun 1960-an, termasuk dari Indonesia. Warga Tionghoa dari Indonesia yang datang ke Hainan tentunya membawa budaya Indonesia.
Di desa milik orang Indonesia ini -- sekarang disewakan kepada pihak swasta -- wisatawan Indonesia seperti berada di rumah sendiri dengan suasana alam Nusantara mulai bangunan hingga tanaman hijau. Memasuki Desa Bali, candi bentar khas Bali menyambut wisatawan yang datang. Mirip suasana pedesaan di Bali.
Tanaman khas Indonesia seperti nangka, leci, belimbing, kelapa sampai pembuatan kue semprong ada di Desa Bali. Wisatawan pun bisa belajar bagaimana membuat kue semprong. Lebih seru lagi ada panggung yang kerap menampilkan kesenian daerah nusantara.
Di Sanya, lanjut Zhang, wisatawan Indonesia bisa mengunjungi Binglanggu Li & Miao Cultural Heritage Park, tempat menemukan pemukiman Suku Li dan Miao yang hampir mirip dengan suku Dayak di Kalimantan. Mereka tinggal di rumah-rumah panggung, bercocok tanam, berladang, memelihara ternak, mengenakan tato di wajahnya.
Kalau wisatawan menginginkan melihat studio pembuatan film, bisa datang ke Haikou, tepatnya di Fengxiaogang Film Commune di Mission Hills. Di sini wisatawan menemukan bangunan China pada tahun 40an yang diperuntukkan untuk pembuatan film.
Wisatawan Muslim
Menurut Osean, sebenarnya Hainan sangat potensial menarik wisatawan muslim dari Indonesia. Dia mencontohkan Korea Selatan, Taiwan dan Jepang yang gencar menyasar turis muslim dari Indonesia.
Saat tiba di Sanya, KompasTravel sempat menemukan sebuah masjid dan di sebelahnya ada restoran muslim. Zhang menambahkan penduduk di Sanya banyak yang beragama Islam.
Tak heran jika penduduk laki-laki di Sanya mengenakan peci putih sementara warga perempuannya berkerudung. Hal itu bisa ditemui di pasar, supermarket atau di jalan-jalan. "Hainan memang potensial untuk menggarap wisatawan muslim," tambah Osean.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.