Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpar-KLHK Sepakat Wujudkan Agenda Wisata Ramah Lingkungan

Kompas.com - 23/02/2018, 06:20 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan standardisasi agenda periwisata yang ramah lingkungan.

"Dewasa ini Indonesia sedang marak-maraknya menyelenggarakan event, terlebih salah satu kenaikan kunjungan pariwisata juga dari event-event daerah. Makanya kita dekatkan pariwisata untuk bekerja sama," tutur Noer Aji Wardojo, Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK, di Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

Baca juga : Menpar Tetapkan Banyuwangi Jadi Kota Karnaval dan Festival

Ia mengatakan sudah saatnya acara-acara di Indonesia mengikuti standar internasional. Tak hanya melulu soal banyaknya peserta, tapi juga ramah lingkungan sehingga berkelanjutan.

"Yang terjadi kemarin, sebelum dan sesudah event, sampah numpuk, dan macet yang berkaitan dengan boros bensin dan juga peningkatan polusi udara yang berbahaya. Macet bukan hanya peserta tapi juga warga sekitar yang memang menggunakan tempat umum tersebut," tambahnya.

Baca juga : Menpar: Penyelenggara Festival Kurang Perhatikan Nilai Komersial

Salah satu PIC Koordinator 100 Kegiatan Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Tazbir mengatakan memang selama ini seleksi event-event terbaik pariwisata baru dari segi brand value, belum mengutamakan aspek dampak lingkungannya.

Para peserta tari Isolo atau Isosolo, saat menuju panggung menggunakan perahu pada acara Festival Danau Sentani 2016 di Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (20/6/2016). Tari Isolo selalu dibawakan dalam FDS 2016 yang mengisahkan hubungan kerukunan antar suku dengan membawa hasil bumi.KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES Para peserta tari Isolo atau Isosolo, saat menuju panggung menggunakan perahu pada acara Festival Danau Sentani 2016 di Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (20/6/2016). Tari Isolo selalu dibawakan dalam FDS 2016 yang mengisahkan hubungan kerukunan antar suku dengan membawa hasil bumi.
"Ke depan gayung bersambut ini akan kami coba di 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia untuk menerapkan standarisasi event ramah lingkungan, yang berkelanjutan," tuturnya pada KompasTravel di lokasi yang sama.

Standardisasi tersebut sudah terangkum dalam SNI SNI ISO 20121:2017, yang dibuat berdasarkan rujukan standarisasi internasional ISO 20121:2012. Namun, itu untuk event-event yang berskala nasional dan internasional.

Sedangkan untuk acara yang berskala lokal kedaerahan, ia akan merekomendasikan produk standarisasi X series, untuk pariwisata, ialah X #Goodevent.

"Bedanya X #Goodevent model standardisasinya sudah diubah menjadi sederhana dan mudah dimengerti, dengan bahasa yang aplikatif. Namun, tetap merujuk ke standardisasi internasional ISO 20121:2012," kata Noer Aji Wardojo.

Ia menjelaskan pokok isi dari standardisasi tersebut ialah agenda yang bisa memperhatikan dampak lingkungan, mulai dari sampah, kemacetan, hingga berita baik yang dihasilkan seusai acara.

Pasola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Pasola di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Lingkungan yang perlu diperhatikan ialah dari sisi air, udara, tanah, kesehatan pengunjung, dan keselamatannya. Sehingga acara tersebut akan berkelanjutan, menguntungkan bagi penyelenggara, masyarakat yang datang atau wisatawan, juga bagi lingkungan.

"Tak hanya membuang sampah dengan benar, tapi kita juga mengajak melakukan sekuler ekonomi, yaitu sampah-sampah tadi dimanfaatkan kembali, menjadi hal yang berguna terlebih bagi event tersebut, itu baru zero waste," tambahnya.

Tabzir mengatakan standarisasi ini terbagi mulai dari pra event, event, dan post event. Bagai mana pengelolaan pra eventnya, bagaimana yang terjadi saat eventnya, juga pengelolaan saat pasca eventnya. "Intinya ini sangat bagus dan ke depan akan kita monitoring terus kerjasamanya. Untuk event yang lebih baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com