Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puthu Lanang, Jajanan Tradisional yang Melegenda dan Punya Hak Cipta

Kompas.com - 26/05/2018, 16:08 WIB
Andi Hartik,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Namun usaha warung puthu itu tetap jatuh kepadanya. Ibunya lebih mempercayakan kelanjutan warung itu kepadanya.

"Akhirnya waktu itu saya dikasih mandat untuk jualan. Konsekuensinya saya harus berhenti bekerja. Karena ini bagian dari sejarahnya Kota Malang, dan yang merintis ibu saya, saya lanjutkan," katanya.

Di tangannya, warung itu dibranding dengan Puthu Lanang. Lanang merupakan bahasa jawa yang artinya laki-laki. Nama Puthu Lanang lantas dipatenkan dengan hak cipta.

Sementara untuk produksi, Siswoyo tetap menjaga kualitas rasa yang dirintis oleh orang tuanya. Ia selalu mengambil bahan baku yang berkualitas tinggi. Seperti kelapa, gula merah atau gula jawa, beras, ketan dan tepung.

"Itu memang saya dulu pernah dikasih mandat dari ibu saya, jual mau beli mau. Maksudnya kita jual memang kita jualan. Seumpama beli pun tidak beresiko karena bahan tanpa kimia. Kualitas bahan utama nomor satu. Mulai dari beras, ketan dan sebagainya," katanya.

Saat ini, permintaan jajanan tradisional yang dibuatnya terus meningkat. Bahkan, sejumlah lembaga pemerintahan dan swasta rutin memesan jajan tradisional kepadanya.

Untuk pemesanan, pihaknya selalu membatasi. Sebab dikhawatirkan akan mengganggu pada aktivitas jualannya. Sementara warung yang digunakan tidak berubah. Berada di pintu masuk gang buntu, menggunakan gerobak di ruang terbuka.

Siawoyo, pemilik Warung Puthu Lanang saat melayani pembelinya di Jalan Jaksa Agung Suprapto Gang Buntu Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (25/5/2018) malam.KOMPAS.com/ANDI HARTIK Siawoyo, pemilik Warung Puthu Lanang saat melayani pembelinya di Jalan Jaksa Agung Suprapto Gang Buntu Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (25/5/2018) malam.
Terdapat dua buah kursi panjang bagi pembeli yang ingin menikmati jajanan itu di lokasi. Namun kebanyakan, pembeli membungkusnya dan dibawa pulang.

"Ada rencana untuk pindah dan membuatkan tempat untuk nongkrong. Tapi kebanyakan pelanggan lebih suka kayak gini," katanya.

Dalam sehari, tambah Siswoyo, bisa menghabiskan 600 hingga 700 porsi. Jajanan sebanyak itu menghabiskan 100 biji kelapa dan tepung sebanyak 40 hingga 50 kilogram.

Warung Puthu Lanang mulai berjualan pukul 17.30 WIB hingga 22.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com