Berdasarkan keterangan Ketua Karang Taruna Desa Karangduwur, Sentanu, omset yang didapatkan pada musim liburan seperti Lebaran tahun lalu mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Hal ini tentu berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.
Masyarakat mendapatkan penghasilan dengan membuka usaha di sekitar lokasi wisata.
Apalagi, dengan adanya kebijakan yang mengkhususkan hanya masyarakat Desa Karangduwur yang bisa memanfaatkan pantai sebagai ladang usaha.
Perekonomian daerah juga semakin terangkat.
Bangsring Underwater, Banyuwangi
Berjarak 30 menit dari Bandara Banyuwangi, pantai berpasir hitam di Kabupaten Banyuwangi ini awalnya tidak dilirik sebagai tempat wisata karena keadaannya yang kotor dan rusak.
Perlahan, ikan mulai sulit ditemukan di perairan itu.
Masyarakat mulai menyadari kesalahannya dan memperbaiki keadaan pantai.
Dimotori oleh seorang pemuda bernama Ikhwan Arief, masyarakat dan nelayan bahu membahu memperbaiki ekosistem dengan melakukan penanaman mangrove, konservasi terumbu karang dan menjaga kebersihan pantai.
Secara aktif, masyarakat dan nelayan sekitar melakukan pengawasan di sekitar wilayah pantai sehingga tidak ada lagi penangkapan ikan yang dilakukan secara ilegal.
Saat ini, keadaan terumbu karang di Bangsring sudah membaik dan dibuka untuk kawaasan wisata dengan nama Bangsring Underwater.
Kini, masyarakat bisa melihat keindahan selat Bali sekaligus menikmati keindahan bawah laut Bangsring dengan melakukan snorkelling ataupun sekadar bermain wahana air seperti banana boot di pantai ini.
Kawasan ini juga berhasil menjadi nominasi dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO) Awards untuk kategori Innovation in Non-Govermental Organization yang bertema Fisherman and The Act for Biodiversity Program.