Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gua Tempat 12 Anak Thailand Terjebak dan Legenda Putri Tidur di Dalamnya...

Kompas.com - 26/09/2018, 16:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

CHIANG RAI, KOMPAS.com - Anda masih ingat Gua Tham Luang Nang Non? Ya, itu adalah gua di Chiang Rai, Thailand, yang terkenal lantaran 12 anak terjebak di dalamnya selama berhari-hari.

Peristiwa yang terjadi pada medio 23 Juni hingga 8 Juli 2018 itu menarik simpati masyarakat usai secara dramatis, pemerintah Thailand mengerahkan 1.000 orang penyelamat dibantu warga setempat berhasil mengeluarkan mereka satu per satu.

Dua bulan berlalu, pemerintah terpaksa menutup akses ke mulut gua dengan pagar kawat tebal demi tidak terjadi insiden serupa di masa mendatang. Personel militer juga ditempatkan di area itu untuk menjaganya.

Meski demikian, gua itu sudah terlanjur melekat di benak masyarakat. Mereka yang penasaran pun mendatanginya, termasuk Kompas.com, pada Minggu (24/9/2018). Kini, gua tersebut boleh dibilang sudah menjadi tempat wisata.

"Dahulu, gua ini tidak dikenal. Hanya orang lokal saja yang mengetahuinya. Tapi, tidak sampai datang. Sekarang, orang dari berbagai daerah datang karena penasaran," ujar pemandu kami, Nuanwan Hansanawin.

Akses ke Gua Tham Luang

Gua yang fenomenal itu berada di wilayah perbukitan Tham Luang-Khun Nam Nang, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand. Dari pusat kota, jaraknya cukup jauh. Butuh sekitar satu setengah jam untuk dapat ke sana menggunakan kendaraan sendiri.

Mulut Gua Tham Luang di Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand, ditutup oleh pagar kawat. Fabian Januarius Kuwado Mulut Gua Tham Luang di Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand, ditutup oleh pagar kawat.

Dari Rattanakheat Road, kita mesti melaju ke utara melalui Klang Wiang Road menuju jalur utama, Phahonyothin Road. Dari situ, kita tinggal menyusuri jalan kurang lebih 90 kilometer ke arah utara.

Setelah sampai di Distrik Mae Sai, ambil jalur ke kiri ke arah perbukitan. Papan penunjuk jalan sebagai penuntun cukup jelas terlihat dari jalan tersebut.

Kendaraan tak diperkenankan mendekati gua. Pengunjung harus memarkirkan kendaraannya di tepi jalan, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh sekitar 400 meter ke mulut gua melalui jalan setapak berkerikil.

Nampaknya, area itu kini benar-benar menjadi tujuan pariwisata dadakan. Pedagang kaki lima memenuhi tepi jalan, tempat kendaraan terparkir.

Wisatawan Indonesia berfoto di salah satu spot menuju Gua Tham Luang, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand. Gua itu terkenal setelah peristiwa dramatis terjebaknya 12 anak-anak di dalam selama berhari-hari.Fabian Januarius Kuwado Wisatawan Indonesia berfoto di salah satu spot menuju Gua Tham Luang, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand. Gua itu terkenal setelah peristiwa dramatis terjebaknya 12 anak-anak di dalam selama berhari-hari.

Usai sekitar 10 menit menyusuri jalan berkerikil, tibalah di pos kayu yang dijaga beberapa pria beseragam militer. Tidak ada pemeriksaan, mereka hanya memantau orang yang keluar masuk ke area itu.

Dari pos itu, kita mengambil jalan ke sebelah kanan yang agak berundak hingga tibalah kita di pagar kawat, sekitar 20 meter dari mulut gua. Di pagar kawat tertulis "Restricted Area".

Pengunjung hanya bisa berfoto-foto dengan latar belakang mulut gua yang tertutup pagar saja. Selebihnya. tidak ada aktivitas wisata yang dapat dilakukan di sana.

Tidak ada pula guide atau papan petunjuk yang memberikan informasi mengenai gua tersebut. Namun, pemandu kami, Nuanwan mengatakan bahwa gua itu konon katanya sangat panjang dan tembus sampai ke Myanmar.

"Gua itu memang memiliki pemandangan indah di dalam," ujar wanita yang akrab disapa Ning.

Cerita Rakyat

Ning mengatakan, beredar folklor mengenai perbukitan tempat gua itu berada. Masyarakat setempat mempercayai perbukitan itu adalah penjelmaan dari seorang putri yang sedang tidur.

"Dari sudut tertentu perbukitan itu memang mirip seperti seorang wanita yang sedang tertidur," ujar Ning.

Mulut Gua Tham Luang di Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand, ditutup oleh pagar kawat. Fabian Januarius Kuwado Mulut Gua Tham Luang di Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand, ditutup oleh pagar kawat.

Cerita itu pun kemudian dikaitkan dengan peristiwa terjebaknya 12 anak beserta pelatih sepak bolanya di gua itu selama berhari-hari.

Ning mengatakan, masyarakat ada yang percaya bahwa sosok perempuan mistis di bukit itulah yang menahan anak-anak itu keluar gua. Namun, keadaan berubah ketika ada seorang biksu yang datang dan melantunkan doa di mulut gua saat kejadian.

"Keesokan harinya, anak-anak itu ditemukan. Saya tidak berharap Anda percaya dengan itu. Tapi itu sungguh terjadi," ujar Ning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com