Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bunga Bangkai yang Tumbuh Subur di Air Terjun Kemenuh

Kompas.com - 12/11/2018, 07:10 WIB
Sherly Puspita,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bau busuk tercium saat KompasTravel dan rombongan trip Jelajahi Indonesiamu tengah berbincang dengan Wayan, warga sekitar kawasan wisata Air Terjun Kemenuh, Gianyar, Bali, Sabtu (10/11/2018).

Kami mencari tahu asal bau tak sedap tersebut.

Ternyata, bau tersebut berasal dari bunga bangkai yang tumbuh subur di belakang pepohonan dekat akses masuk Air Terjun Kemenuh.

Baca juga: Hotel Butik Terbaik Dunia 2018 Ada di Bali

Ukuran bunga tersebut sudah cukup besar dengan warna dominan merah tua. Tak diketahui secara pasti termasuk dalam jenis apa bunga bangkai tersebut.

Namun, wanita yang sudah sekitar setahun berdagang minuman di kawasan tersebut mengaku tak mengetahui keberadaan salah satu tumbuhan endemik Indonesia itu.

"Wah saya tidak tahu kalau itu bunga bangkai," sebutnya.

Air Terjun Kemenuh memang baru sekitar setahun dibuka sebagai tempat wisata.

Baca juga: Kardashian Bersaudari Liburan ke Bali

Oleh sebab itu, kawasan wisata ini belum tertata rapi. Akses masuk menuju air terjun dibangun secara swadaya oleh para penambang batu paras setempat. Tak heran jika di berbagai sisi kawasan wisata masih tampak alami.

Akses masuk Air Terjun Kemenuh yang terletak di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (10/11/2018).KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA Akses masuk Air Terjun Kemenuh yang terletak di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (10/11/2018).
Meski telah dijadikan lokasi wisata, para penambang batu paras masih bekerja memecah batu di sekitar air terjun.

Wayan menyebut, saat ini pengunjung Kemenuh semakin banyak jumlahnya. Bahkan, menurutnya wisatawan asing pun kerap berkunjung.

Ia berharap kawasan ini lekas dibangun sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com