Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengurangi Sampah Plastik Saat Berwisata

Kompas.com - 02/01/2019, 22:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye antisampah plastik semakin santer terdengar seiring dengan dampak yang ditimbulkannya pada lingkungan. Bahkan, beberapa tempat, termasuk Bali, telah meneken regulasi guna membatasi penggunaan plastik sekali pakai.

Disadari maupun tidak, kegiatan wisata turut andil dalam menyumbang sampah plastik. Padahal, berbagai langkah dapat ditempuh demi mencegah kemungkinan tersebut.

Kurang arif rasanya bila kegembiraan yang diperoleh ketika berwisata justru merusak lingkungan pada saat yang sama. Kendati kadang terkesan kurang praktis, beberapa cara berikut layak Anda coba untuk meminimalkan sampah plastik kala melancong:  

1. Hindari sedotan plastik

Ukuran sedotan plastik yang kecil membuatnya seringkali dianggap sepele. Padahal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, terdapat sekitar 90 juta sampah sedotan plastik yang dihasilkan setiap hari.

Stainless straw, inovasi baru buat menggantikan sedotan plastik sekali pakai yang berdampak buruk bagi lingkungan.SHUTTERSTOCK Stainless straw, inovasi baru buat menggantikan sedotan plastik sekali pakai yang berdampak buruk bagi lingkungan.

Apalagi, kebanyakan sampah sedotan ini sulit didaur ulang dan nilainya rendah. Ditambah dengan ukuran kecil yang membuatnya sering tercecer dan berakhir di lautan, sedotan plastik rupanya merupakan ancaman besar.

Membeli sedotan stainless atau berbahan dasar bambu untuk dibawa kala bepergian menjadi langkah kecil yang begitu berarti untuk menyelamatkan bumi.

2. Bawa perlengkapan pribadi

Perlengkapan pertama yang sebaiknya Anda bawa ketika melancong adalah perlengkapan mandi. Sebisa mungkin, abaikan sikat dan pasta gigi, sabun, serta sampo di penginapan. Sebab, sesedikit apa pun pemakaiannya, pihak penginapan pasti akan membuangnya usai digunakan oleh tamu.

Kedua, gunakanlah perlengkapan makan dan minum yang bisa dipakai berulang kali. Jika ingin lebih praktis lagi, Anda bisa menggunakan spork yang dapat berfungsi sebagai sendok maupun garpu sekaligus.

Spork berbahan besi antikarat, berfungsi sebagai sendok sekaligus garpu yang ramah lingkungan.SHUTTERSTOCK Spork berbahan besi antikarat, berfungsi sebagai sendok sekaligus garpu yang ramah lingkungan.

Perlengkapan-perlengkapan tadi memang mesti dibersihkan setiap hari. Namun, hal itu bukan apa-apa dibandingkan kerugian yang dialami planet ini jika selalu jadi bulan-bulanan sampah plastik.

3. Menjajal menu-menu lokal

Langkah yang satu ini terbilang tidak biasa. Namun, Anda akan lebih mengenali budaya tempat yang Anda kunjungi dengan cara ini, selain mengurangi jumlah sampah plastik.

Cobalah memesan menu-menu lokal, alih-alih menu-menu cepat saji dalam kemasan yang sering Anda nikmati di kota. Dengan cara ini, selain menelusuri kekayaan kuliner setempat, Anda ikut mengurangi sampah kemasan plastik dari menu-menu instan tadi.

Lalu, kalau Anda lupa sedia kotak makan pribadi, upayakan makan langsung di tempat supaya tidak ada sampah plastik yang tersisa lantaran harus membungkus makanan. Untuk hal ini, wilayah Asia Tenggara dikenal cukup “royal” menghadiahi pembeli dengan bungkus plastik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com