Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“River Tubing” di Kalipringkuning, Seru dan Mendebarkan!

Kompas.com - 27/02/2019, 17:11 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com River tubing menjadi salah satu alternatif wisata yang seru dan mendebarkan untuk mengisi hari libur. Berbeda dengan rafting yang menggunakan perahu, tubing membutuhkan ban dalam untuk menyusuri sebuah sungai.

Baca juga: Ide Liburan! Menikmati Kesejukan dan Kesegaran Air Terjun Jumog

Bagi masyarakat Karanganyar dan sekitarnya, berlibur dengan melakukan river tubing bisa dilakukan tanpa harus jauh-jauh pergi ke daerah lain. Salah satu tempat river tubing ada di Kalipringkuning.

Destinasi yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "sungai bambu kuning" ini berlokasi di Dusun Sayuran, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Jarak tempuh dari Karanganyar sampai Kalipringkuning hanyalah sekitar 29 kilometer dengan waktu tempuh kurang-lebih satu jam. Jalannya searah dengan rute menuju Kebun Teh Kemuning.

Persiapan

Setelah sampai tujuan, kendaraan bisa diparkir di pinggir jalan. Sekilas destinasi ini tampak sederhana. Hanya ada gubuk kayu sederhana untuk tempat istirahat.

Baca juga: Merengkuh Sunyi dan Tenang di Candi Kethek Karanganyar

Sungai yang ada pun sekilas tampak sempit dengan aliran yang kecil. Rasanya sungai itu seolah kurang cocok untuk wisata river tubing. Prasangka itulah yang mungkin muncul dalam benak pengunjung begitu sampai, tetapi kenyataannya nanti tidak demikian.

Usai mendaftar, pengelola segera menyiapkan segala perlengkapan, mulai dari ban, pelampung, pelindung lutut dan siku, sepatu, serta helm. Setelah semua peserta mengenakan perlengkapan itu, river tubing pun segera dimulai.

Peserta river tubing melakukan briefing sebelum beraksi.River Tubing Kalipringkuning Peserta river tubing melakukan briefing sebelum beraksi.
Sebelum masuk ke sungai, pengelola akan terlebih dahulu briefing peserta. Ia akan menjelaskan karakteristik sungai dan teknik khusus seperti cara duduk dan berpegangan ketika tubing dimulai nanti.

Setelah briefing selesai, peserta segera masuk ke sungai. Di sana ban karet yang diikat satu sama lain sudah menunggu. Total ada tujuh ban dalam satu kelompok, lima untuk peserta, sementara paling depan dan belakang dipakai oleh pemandu.

Sungai Kecil tetapi Mendebarkan

Setelah semua siap, debit air sungai yang semula surut tiba-tiba menjadi deras. Ternyata pengelola membendung sungai agar arusnya deras ketika digunakan untuk tubing. Usai berdoa dan hitungan mundur, petualangan mendebarkan pun dimulai.

Jeram pertama langsung menyambut peserta tubing. Terdapat semacam air terjun kecil yang harus dilalui begitu tubing dimulai. Kompas.com merasakan sendiri sensasi mendebarkan di awal tubing itu pada Hari Minggu (24/02/2019).

Baca juga: 5 Tips Berwisata ke Air Terjun Ketika Musim Hujan

Peserta harus berpegangan erat pada tali sembari menjaga keseimbangan ketika melewati jeram. Jika tidak, maka bersiaplah untuk tercebur ke sungai. Namun sungai tidaklah dalam sehingga peserta yang tercebur bisa segera kembali ke ban dan melanjutkan perjalanan.

Usai jeram pertama, jeram-jeram selanjutnya masih harus dilalui. Ternyata meski sungainya kecil, arusnya cukup deras sehingga peserta tubing meluncur dengan deras sambil meliuk-liuk di antara bebatuan.

Berjalan Mundur

Menjelang sampai, pemandu akan membalik arah peserta tubing sehingga menghadap ke belakang. Hal ini tentunya semakin memacu adrenalin peserta karena jeram-jeram selanjutnya akan dilalui dengan bergerak mundur.

Karena tidak bisa memperkirakan apa yang akan terjadi di depan, peserta hanya bisa pasrah sambil berpegangan erat pada tali ketika melewati arus deras di antara bebatuan.

Baca juga: 5 Pilihan Aktivitas Wisata saat Musim Hujan

Pengalaman mendebarkan paling terasa ketika tiba-tiba peserta harus melewati jeram yang menurun cukup curam sehingga posisi kepala ada di bawah. Seringkali peserta berteriak ketika melalui jeram seperti itu.

Akhirnya setelah kurang-lebih 1,3 kilometer, tibalah peserta di garis finish. Meski waktu tempuh hanya sekitar 25 menit, pengalaman mendebarkan menyusuri sungai mampu membuat peserta puas.

Salah satu peserta river tubing terjatuh ketika melewati jeram.River Tubing Kalipringkuning Salah satu peserta river tubing terjatuh ketika melewati jeram.

Selanjutnya peserta harus berjalan beberapa saat sampai jalan sekitar lima menit. Nantinya truk sudah menanti untuk mengantar peserta kembali ke tempat start. Setelah sampai, teh hangat dan singkong goreng lezat sudah tersedia untuk dinikmati.

Tarif per orang untuk river tubing di Kalipringkuning adalah Rp 40.000. Biaya itu sudah termasuk perlengkapan yang komplet, pemandu, jasa foto, transportasi kembali ke garis awal, dan teh hangat, serta singkong goreng.

Baca juga: 5 Tips Berwisata dengan Sepeda Motor saat Musim Hujan

Meski sederhana, fasilitas kamar mandi dan toilet sudah tersedia. Jika masih ingin bermain air, maka pengunjung bisa melakukannya di atas garis start Kalipringkuning. Minimal tinggi badan peserta untuk river tubing yakni 120 cm.

Peserta river tubing di Kalipringkuning, Karanganyar sebelum berangkat.River Tubing Kalipringkuning Peserta river tubing di Kalipringkuning, Karanganyar sebelum berangkat.

Tersedia paket wisata lain di sini. Jika ingin ada trekking atau fun game, biaya paket adalah Rp 85.000. Jika ingin turut menikmati serunya trekking dan fun game, biayanya Rp 100.000.

Sementara paket lengkap teredia dengan harga Rp 115.000 per orang. Selain river tubing, trekking, dan fun game, peserta juga bisa mengikuti wisata edukasi di Pabrik Teh Kemuning atau Kebun Jambu Merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com