Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Singapore Airlines Kurangi Jejak Karbon dan Sampah Plastik dalam Pesawat

Kompas.com - 27/03/2019, 22:06 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Senior Vice President Customer Experience Singapore Airlines (SIA), Yeoh Phee Teik, mengatakan pihaknya telah melakukan beragam upaya untuk mengurangi jejak karbon dan sampah plastik dalam penerbangan.

Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukan melalui berbagai langkah seperti mengurangi limbah makanan dalam pesawat, mengurangi penggunaan plastik untuk barang-barang dalam penerbangan, serta meningkatkan penggunaan bahan-bahan makanan yang berkelanjutan dalam pesawat.

“Kami sangat bangga dapat memulai era baru untuk upaya-upaya keberlanjutan yang lebih luas melalui peningkatan fokus terhadap praktek-praktek ramah lingkungan dalam pesawat. Hal ini secara signifikan akan mengurangi jejak karbon kami serta meningkatkan pengalaman perjalanan yang berkelanjutan bagi para pelanggan,” kata dia.

Hidangan autentik Jepang dengan bahan makanan Indonesia di Maskapai Japan Airlines.Kompas.com/Silvita Agmasari Hidangan autentik Jepang dengan bahan makanan Indonesia di Maskapai Japan Airlines.

Mengurangi limbah makanan

SIA telah melakukanan survei kepada pelanggan, untuk mengetahui makanan apa saja yang paling disukai dan yang tidak disukai. Hasil analisis ini nantinya akan dikomunikasikan dengan pihak katering, sehingga makanan yang tak begitu diminati dapat dikurangi dan tak menimbulkan limbah.

Selain itu, SIA juga berencana untuk mengadakan pengumpulan data secara otomatis dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pembelajaran mesin (machine learning) untuk meningkatkan kemampuan dalam memprediksi pola konsumsi pelanggan sekaligus mengurangi limbah makanan dalam pesawat.

Melalui peningkatan sistem pengawasan terhadap pola konsumsi pelanggan dan analisis data, SIA berharap dapat menyesuaikan jumlah produk makanan tertentu untuk meminimalisir pemborosan tanpa mengurangi pengalaman perjalanan para pelanggan.

Mengurangi penggunaan plastik

SIA telah mulai menggunakan bahan-bahan alternatif yang ramah lingkungan untuk mengurangi sampah plastik dalam pesawat.

Penggunaan plastik sekali pakai dilakukan dan menggantinya dengan bahan-bahan alternatif yang berkelanjutan. Misalnya saja, SIA berencana untuk menjadi maskapai yang sepenuhnya bebas dari sedotan plastik mulai bulan September 2019.

Adapun sejak September 2018, SIA sudah menghilangkan seluruh penggunaan sedotan plastik dalam penerbangan, kecuali sedotan anak-anak, dan akan mengganti sedotan plastik dengan sedotan berbahan kertas yang ramah lingkungan.

Baca juga: Begini Cara Bandara Ngurah Rai Perangi Kantong Plastik Wisatawan

Perubahan-perubahan ini diharapkan akan mengurangi sekitar 820.000 sedotan plastik setiap tahunnya.

SIA juga berencana mengganti stik pengaduk minuman dengan stik yang berbahan kayu pada September 2019. Kemudian mulai bulan Mei 2019, SIA akan mengganti polybag dari mainan anak-anak dengan kemasan kertas daur ulang.

Tak hanya itu, produk berbahan kertas milik SIA, seperti kartu menu, tisu kertas, serta gulungan toilet dibuat oleh kertas bersertifikasi FSC yang ramah lingkungan dan sosial.

Beberapa inisiatif ramah lingkungan mendatang lainnya akan mencakup proses percetakan buku dan peralatan mewarnai anak-anak yang menggunakan tinta berbahan dasar kedelai dan ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com