Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Sayap Terbang”, Mungkinkah Jadi Pengganti Pesawat di Masa Depan?

Kompas.com - 14/04/2019, 21:07 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

 

KOMPAS.com - Kita semua tahu pesawat tidak bisa terbang tanpa sayap.  Namun bisakah sayap terbang tanpa bodi atau badan pesawat?

Ternyata prototipe sayap yang dapat terbang tanpa badan pesawat ini telah ditemukan. Bahkan contoh “flying wing”  atau “sayap terbang” ini telah dipamerkan di AERO Friedrichshafen, Jerman, pada 11 April lalu.

Pesawat ringan bertipe Horten HX-2 ini telah dikembangkan selama tiga tahun dan tengah menjalani uji terbang.

Baca juga: Desainer Ini Menggagas Konsep Ruang Yoga Hingga Toko di Dalam Pesawat

Rentang sayapnya memiliki panjang mencapai 10 meter dengan unjung melengkukung ke atas. “Sayap terbang” ini memiliki kabin dengan dua kursi munginya dan memiliki panjang hanya sekitar 2 meter.

Bernhard Mattlener, direktur pelaksana Horten Aircraft mengatakan bahwa “sayap terbang” diperkirakan memiliki kemampuan terbang lebih cepat dibandingkan pesawat terbang berbadan besar pada umumnya.

Prototipe flying wing atau sayap terbang.CNN Travel Prototipe flying wing atau sayap terbang.

"Karena daya tahan aerodinamisnya yang rendah, sayap terbang terbang lebih jauh dan lebih cepat daripada pesawat yang sebanding dengan badan pesawat. Desain badan pesawat membuatnya mudah diadaptasi untuk memasang teknologi propulsi (daya tahan memindahkan barang) baru yang kami perkirakan akan tersedia di masa depan," ujarnya.

Meskipun terlihat sangat modern, konsep sayap terbang sebenarnya telah digagas sejak awal kemunculan teknologi penerbangan. Sebelumnya Hugo Junkers bahkan telah mematenkan konsep sayap terbang nurflugel pada tahun 1910.

Baca juga: Masa Depan Kabin Pesawat, dari Kamar Kapsul sampai Kamar Suite

Adapun Horten Aircraft adalah referensi untuk perancang pesawat Jerman Ing Reimar Horten, dan pelopor konsep sayap terbang ini.

Horten dan saudaranya Walter merancang sayap terbang bertenaga jet pertama di dunia, Horten Ho 229, menjelang akhir Perang Dunia II. Pesawat ini kadang-kadang disebut sebagai "Hitler's Stealth Fighter" dan merupakan prototipe pesawat petarung.

Prototipe flying wing atau sayap terbang.CNN Travel Prototipe flying wing atau sayap terbang.

Horten Aircraft mengatakan bahwa “sayap terbang” didasarkan pada konsep revolusioner all-wing asli Reimar Horten, sambil menggabungkan teknologi bodi sayap campuran baru.

“Konsep ini didukung oleh mesin Rotax 912 dengan dua tangki bahan bakar 120 liter, dan terbuat dari bahan karbon atau kaca serat. Ini adalah pesawat "pendorong" yang digerakkan baling-baling, artinya baling-baling mendorong pesawat ke depan, alih-alih menariknya ke udara,” papar Bernhard.

Bernhart melanjutkan, banyak pihak telah memberikan respon positif pada prototipe ini.

"Kami kewalahan oleh respon positif dan kami menemukan begitu banyak dukungan untuk ide tersebut. Kami tampaknya mendapat tekanan pasar. Penerbangan semakin bergerak menuju sistem propulsi alternatif. Pesawat “sayap terbang” adalah platform ideal untuk teknologi yang akan datang,"pungkasnya.

Lalu akankan "sayap terbang" akan menggantikan fungsi pesawat terbang di masa mendatang? Kita tunggu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com