Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semilir Angin Segar dari Danau Toba

Kompas.com - 22/08/2019, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Danau Toba memang menyimpan keajaiban. Di balik danau yang membentang luas nan elok, Danau Toba ternyata merupakan sebuah gunung.

Van Bemmelen, geolog Belanda yang pada 1939 untuk pertama kali mengemukakan bahwa Toba adalah gunung api. Lokasi Danau Toba dulunya merupakan sebuah gunung yang kemudian meletus hebat.

Kini, gunung api raksasa (supervolcano) bersemayam di bawah Danau Toba. Setelah meletus hebat, Kaldera Toba tertutup bebatuan beku. Air kemudian mengisi kaldera hingga membentuk danau.

(Baca juga: Melihat Keindahan Danau Toba dari Ketinggian)

Perjalanan saya ke Bukit Huta Ginjang memberikan pengalaman yang tak terlupakan, setidaknya hingga saat ini. Kesan megah dan magis Danau Toba selalu memanggil kembali untuk datang. Akankah saya bisa menikmati angin segar di Danau Toba?

Angin segar dari pemerintah untuk mengembangkan Danau Toba

Pada akhir bulan Juli 2019, Jokowi bersama menteri-menteri terkait seperti Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bertolak ke Danau Toba dalam rangka kunjungan kerja untuk memastikan pengembangan pariwisata Danau Toba.Dok. Kementerian Pariwisata Pada akhir bulan Juli 2019, Jokowi bersama menteri-menteri terkait seperti Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bertolak ke Danau Toba dalam rangka kunjungan kerja untuk memastikan pengembangan pariwisata Danau Toba.
Presiden Jokowi telah menetapkan Danau Toba ke dalam program Percepatan Pembangunan Destinasi Super Prioritas bersama Candi Borobudur (Jawa Tengah), Manado (Sumatera Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

Pada akhir bulan Juli 2019, Jokowi bersama menteri-menteri terkait seperti Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bertolak ke Danau Toba dalam rangka kunjungan kerja untuk memastikan pengembangan pariwisata Danau Toba.

(Baca juga: Saat Aroma Kopi Menyeruak dari Sudut Utara Danau Toba)

Pemerintah sepakat untuk mempercepat pembangunan destinasi wisata Danau Toba agar menjadi destinasi wisata yang berskala internasional. Jokowi mengatakan, pembangunan akan dimulai tahun ini dan diperkirakan rampung pada 2020.

"Dulu (kita) memutuskan dan merencanakan pengelolaan Danau Toba sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul berkelas. Tetapi produk di sini harus diperbaiki, brandnya harus diangkat. Sehingga betul- menjadi sebuah tempat yang wajib dikunjungi,” ungkap Jokowi, saat mengunjungi Geosite Sipinsur, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Penataan kawasan di sekitar Danau Toba.Kementerian PUPR Penataan kawasan di sekitar Danau Toba.
Pemerintah mengucurkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) senilai Rp 3,5 Triliun untuk pengembangan Danau Toba sebagai kawasan wisata. Jokowi berharap investasi Rp 3,5 Triliun dari APBN ini bisa menjadi pemicu untuk mendatangkan investasi dari luar.

Pengembangan wisata Danau Toba juga akan dilakukan secara terintegrasi, dengan mengkaji aspek alam, sumber daya manusia, budaya, sosial dan potensi investasi yang akan menambah devisa negara. Hal itu diharapkan akan berujung pada kesejahteraan masyarakat.

(Baca juga: Menjajal Pariwisata Kawasan Danau Toba di Tapanuli Utara)

Salah satu cara yang dipilih untuk mengembangkan pariwisata Danau Toba yaitu penetapan strategi storynomics tourism. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, penetapan strategi storynomics tourism berlandaskan pada kekayaan budaya Indonesia.

Taman Sipinsur di Desa Paerung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbanghasundutan, Sumatera Utara.KOMPAS.com/MEI LEANDHA Taman Sipinsur di Desa Paerung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbanghasundutan, Sumatera Utara.
Nantinya promosi kawasan wisata akan dilakukan dengan narasi story telling serta dikemas dalam konten menarik yang terkait dengan budaya setempat.

“Awareness berkaitan dengan marketing, sedangkan experience berkaitan dengan faktor aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A) yang melekat ke setiap destinasi-destinasi wisata. Kedua hal tersebut harus menjadi satu kesatuan yang padu,” katanya dalam siaran pers.

(Baca juga: Geosite Sipinsur, Spot Cantik di Danau Toba yang Didatangi Jokowi)

Kepada KompasTravel, Arief mengatakan infrastruktur dan utilitas dasar meliputi jalan, air, internet, listrik di Danau Toba harus sudah selesai di tahun 2020. Jokowi juga meminta untuk ground breaking proyek-proyek juga di tahun 2020.

“Kalau itu infrastur dasar sudah selesai, investor akan cepat masuk. Itulah destinasi super prioritas,” ujar Arief saat ditemui di Jakarta.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara duduk santai berdua di titik pandang arah Danau Toba di The Kaldera yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Selasa (30/7/2019). The Kaldera adalah salah satu distinasi unggulan sebagai salah satu rintisandari sepuluh Bali Baru yang terletak disekeliling Kawasan Danau Toba.ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara duduk santai berdua di titik pandang arah Danau Toba di The Kaldera yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Selasa (30/7/2019). The Kaldera adalah salah satu distinasi unggulan sebagai salah satu rintisandari sepuluh Bali Baru yang terletak disekeliling Kawasan Danau Toba.

Di Danau Toba, menurut Arief sudah ada 7 investor ingin menanamkan investasi tahap pertama yaitu Rp 6 triliun. Investor tertarik untuk membangun nomadic tourism seperti glamorous camping (glamping) dan penginapan berbasis high end market.

Danau Toba sendiri dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung. Pada tahun 2017, wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba mencapai 300.000 orang. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya wisatawan yang datang, kurang dari 200.000 orang.

(Baca juga: Saat Aroma Kopi Menyeruak dari Sudut Utara Danau Toba)

Dari segala rencana pemerintah untuk pengembangan pariwisata Danau Toba seakan membawa angin segar. Danau Toba kini selangkah menuju wisata berkelas dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com