Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GoFood Jelaskan Aturan Agar Penjual Tidak Kena Teguran

Kompas.com - 23/10/2019, 13:55 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com -  VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek Rosel Lavina menerangkan Go Food berhak memberikan sanksi berupa suspend (penangguhan) bagi merchant (penjual) yang tidak mematuhi aturan yang ditetapkan.

Salah satu aturan dari Go Food adalah pemilihan kalimat yang dicantumkan di seluruh elemen ekosistem Go Food.

“Misalnya merchant yang tidak sesuai dengan kode etik pasti kita akan melakukan tindakan yang tegas yang paling terakhir ada suspend jadi mitra kami,” papar Rosel Valavina, di Senayan City, Jakarta, Jumat (4/09/2019).

Baca juga: Januari-Agustus 2019, Ini Makanan yang Sering Dipesan di Go Food

“Itu hal-hal yang cukup dasar, seperti mengunakan kata-kata kasar atau sebagainya memang kami harus bertindak tegas untuk itu,” tambahnya.

Seluruh elemen ekosistem Go Food, meliputi cara penamaan restoran, kalimat untuk deskripsi makanan, penentuan nama makanan dilarang mengunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan prosedur Go Food.

Deskripsi nyeleneh Asobi cafe di GoFoodFacebook Asobi Cafe Deskripsi nyeleneh Asobi cafe di GoFood

Prosedur Go Food melarang  pengunaan kata-kata kasar, menyinggung golongan tertentu dan SARA dalam penulisan kata dan kalimat akan dijatuhi sanksi.

“Seperti kata-kata yang menyinggung SARA atau menyinggung golongan tertentu, dan juga kata-kata yang kasar,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa, sejak awal merchant yang akan bergabung sudah terikat perjanjian dan menyetujui untuk patuh dengan peraturan yang ditetapkan. 

Awal Oktober 2019, sebuah kafe bernama Asobi viral di media sosial karenamenampilkan deskripsi menu makanan di aplikasi GoFood secara nyeleneh. Akibat deskripsi menu makanan nyleneh, akun GoFood Asobi Cafe terkena suspend oleh Gojek.

Baca juga: Asobi Cafe, Kisah Kafe yang Viral karena Deskripsi Nyeleneh di GoFood

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com