Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Hilangkan Bau Lumpur Saat Memasak Ikan Air Tawar

Kompas.com - 11/01/2020, 07:20 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Berbagai ikan air tawar jadi favorit masyarakat. Alasannya, selain mudah ditemukan dan diolah, harganya juga relatif terjangkau.

Ikan air tawar ada berbagai jenis, mulai dari ikan patin, lele, mas, dan gurame. Cara pengolahannya juga beragam bisa digoreng, dikukus, dan dibakar.

Namun, ikan air tawar bisa mengeluarkan rasa dan bau lumpur atau tanah yang tidak sedap, bisa jadi kamu mengolahnya dengan cara yang salah.

Berikut ini tips menghilangkan bau lumpur ikan air tawar menurut Executive Chef Suasana Restaurant Hendra Kurniawan:

Baca juga: Mantul Bener! Gurame Goreng Sambel Bledek dan Oseng Iga Cabe Ijo

1. Membeli ikan air tawar yang masih hidup

Kamu bisa membeli ikan air tawar yang masih hidup atau sudah mati. Cara pengolahannya agak berbeda.

Menurut Hendra jika kamu membeli ikan yang masih hidup dan akan menyimpannya untuk beberapa lama sebelum dimasak, lebih baik kamu tidak memberi makan ikan tersebut.

“Di Suasana kami ada akuarium. Jadi ikannya tidak diberi makan. Itu bisa mengurangi bau lumpurnya. Kalau mau dimasak baru langsung diambil dan dibersihkan jadi masih segar sekali,” ujar Hendra ketika ditemui Kompas.com pada Jumat (10/1/2020).

2. Bersihkan insang dan isi perut

Jika kamu membeli ikan air tawar yang sudah mati dari pasar atau supermarket, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membersihkan insang dan isi perut ikan hingga bersih. Jika sudah, cuci ikan dengan air mengalir dan pastikan sudah bersih.

Kamu bisa menyimpan ikan di dalam lemari pembeku atau freezer dengan kondisi seperti ini.

Ikan yang sudah bersih akan membuatnya lebih awet. Namun lebih baik untuk menjaga kesegaran, ikan langsung dimasak.

Baca juga: Wow, Pedasnya Gurame Guyur Kobong Banyuwangi

 

3. Hati-hati dengan empedu

Satu hal yang harus kamu perhatikan, selain insang dan isi perut yang bisa menyebabkan ikan bau lumpur atau bau tanah ada juga empedu ikan. Empedu ikan terletak di sekitar insang dan perut bagian bawah ikan.

Bentuknya bulat kecil berwarna hitam. Ketika membersihkan insang dan isi perut ikan, jangan sampai kamu menggores dan memecahkan empedu.

“Kalau pecah dia bisa bikin bau. Rasanya juga sangat pahit. Makanya harus hati-hati saat membersihkan insang dan isi perut, lalu langsung buang bagian empedu,” jelas Hendra.

Baca juga: Seekor Ikan Tuna di Jepang Laku Dijual Rp 25 Miliar

4. Rendam ikan dengan bumbu

Cara terakhir adalah dengan marinasi ikan atau merendam dengan bumbu. Resep yang biasa digunakan oleh Hendra adalah menggunakan campuran tepung maizena, putih telur, minyak wijen, bawang putih, dan minyak bawang.

“Bumbu marinasi simple saja. Tepung maizena sedikit dikasih putih telur untuk mengikat bumbu lainnya. Kalau sesame oil (minyak wijen) biar harum,” jelas Hendra

“Minyak bawang itu bawang putih yang sudah dipotong ditumis minyak panas. Sudah harum, ambil bawangnya nah minyaknya itu siram ke marinasi. Tidak usah lama dimarinasi, 5-10 menit saja lalu langsung dimasak,” lanjutnya.

Menurut Hendra, cara memasak ikan air tawar bermacam-macam. Namun yang paling jadi favorit adalah dengan cara dibakar. Selain dibakar, bisa juga digoreng yang cukup sederhana.

Baca juga: Tips Memilih Ikan Segar untuk Dibakar Saat Malam Tahun Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com