Lebih lanjut, Tedjo mengatakan sebaiknya pelaku industri pariwisata baik pemerintah maupun agen perjalanan lokal bersama-sama memikirkan cara mengemas Labuan Bajo agar lebih menarik wisatawan.
Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan mengatur berapa biaya yang diperlukan wisatawan kelas atas dan kelas menengah untuk liburan di Labuan Bajo.
"Misalnya untuk yang kelas atas kita kasih harga minimal Rp 1 juta per hari tapi no limit, bebas ke mana saja. Harga Rp 1 juta itu sudah termasuk hotel bintang tiga, kapal, dan pemandu wisata. Namun kalau sekali masuk wah (mahal), enggak bakal ada yang mau," paparnya.
Baca juga: Perempuan Haid Tidak Dilarang Berkunjung ke Pulau Komodo, Asalkan..
Sebelumnya, konsep wisata eksklusif Labuan Bajo bergulir sejak Oktober 2019 ketika wacana kenaikan harga tiket masuk kawasan Pulau Komodo.
Kabar tersebut sangat tidak disetujui oleh seluruh pelaku pariwisata dan masyarakat di Manggarai Barat. Hal tersebut diutarakan Ketua Pelaksana Harian ASITA Cabang Manggarai Barat, Donatus Matur pada Jumat (25/10/2019).
Ia juga menanyakan perihal mengapa hanya Pulau Komodo saja yang akan dijadikan wisata eksklusif.
"Jangan hanya Labuan Bajo yang fokus diperhatikan oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah harus mengurus seluruh pariwisata di Pulau Flores. Pariwisata bukan hanya Labuan Bajo melainkan seluruh Pulau Flores. Saat ini proyek-proyek nasional hanya fokus di Labuan Bajo," tanyanya seperti dikutip Kompas.com, Jumat (25/10/2019).
Sementara itu, pada momen berbeda Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menjawab kekhawatiran masyarakat lokal Labuan Bajo terkait wacana ini.
Menurutnya, hal tersebut sudah diantisipasi dengan cara tetap membangun desa wisata untuk wisatawan menengah.
"Ya tetap kita bangun untuk wisatawan menengah, kita akan fokuskan pada homestay. Jadi wisatawan akan menginap di rumah-rumah warga dan ini sudah pasti akan berdampak pada ekonomi masyarakat," jelasnya dalam acara Indonesian Tourism Summit 2019, Jakarta, Selasa (17/12/2019) seperti dikutip berita Kompas.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.