Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IATA Ajak Pemerintah Bantu Industri Penerbangan yang Lesu

Kompas.com - 03/03/2020, 17:18 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - International Air Transport Association ( IATA) menyebutkan tahun ini akan jadi tahun yang berat bagi industri penerbangan dunia, khususnya maskapai di daerah Asia Pasifik.

Wabah virus corona menyebabkan bisnis maskapai jadi lesu, dengan prediksi penurunan lalu lintas dunia mencapai 4,7 persen.

Jumlah kerugian industri penerbangan dunia diprediksi mencapai 29,3 juta dollar AS

Dikutip dari siaran pers IATA, pemerintah memiliki peran penting dalam menangani krisis industri penerbangan.

Baca juga: Tahun yang Berat untuk Industri Penerbangan Dunia

Ada dua peran pemerintah yang akan berpengaruh pada krisis ini, pertama adalah peran operasi.

Maskapai penerbangan telah memiliki standar dan melakukan langkah-langkah berdasarkan International Health Regulations (IHR) untuk bersikap secara efektif dan efisien ketika terjadi kondisi kesehatan publik yang darurat seperti ini.

Maskapai penerbangan berharap agar pemerintah juga mengikuti IHR agar semua pihak memiliki pendekatan global yang efektif untuk menjaga wabah ini tak terus menyebar.

“Kami telah belajar banyak dari wabah yang pernah terjadi sebelumnya. Dan hal tersebut terefleksikan dengan baik di IHR. Pemerintah harus mengikutinya dengan konsisten,” jelas  Director General dan CEO IATA, Alexandre de Juniac.

Kedua adalah peran pemimpin. Sangat penting bagi pemerintah untuk memimpin menaikkan tingkat ekonomi mereka.

Baca juga: Tingkatkan Imun Cegah Corona, Ini Ragam Jamu Khas Indonesia

Penumpang pesawat mengenakan masker untuk mencegah tertular virus corona saat tiba di Bandara International Los Angeles, Amerika Serikat.AFP/MARK RALSTON Penumpang pesawat mengenakan masker untuk mencegah tertular virus corona saat tiba di Bandara International Los Angeles, Amerika Serikat.

Pemerintah Singapura contohnya, telah mengalokasikan dana sebesar 112 miliar dollar Singapura. 

Dana tersebut diberikan untuk memberikan bantuan finansial pada maskapai penerbangan dan sektor penerbangan yang berjuang menjaga konektivitas secara ekonomi.

“Maskapai penerbangan dan pemerintah bekerja sama. Kita semua punya kondisi darurat kesehatan publik dan kita harus berusaha untuk menjaga itu agar tak jadi krisis ekonomi," jelas de Juniac. 

"Pemberian bantuan finansial untuk biaya bandara akan sangat membantu untuk menjaga konektivitas udara. Pemerintah lain juga seharusnya mengambil langkah serupa,” lanjutnya.

Baca juga: Virus Corona di Indonesia, Wishnutama Tunda Stimulus Pariwisata untuk Wisman

Saran untuk para pejalan yang mengandalkan transportasi pesawat

WHO sampai saat ini belum mengeluarkan larangan untuk wisata atau bisnis. Transportasi udara akan memainkan peran yang cukup besar, salah satunya membawa para staff dan persediaan kesehatan ke tempat yang membutuhkan.

WHO telah mempublikasikan saran yang sangat rinci untuk pejalan di situs resmi mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com