Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2020, 11:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia memutuskan melakukan lockdown mulai Rabu (18/3/2020) untuk memerangi virus corona (Covid-19). Keputusan ini beraku selama dua minggu.

Ada beberapa kebijakan yang diatur sebagai langkah melawan virus corona, salah satunya melarang Warga Negara Malaysia meninggalkan negara dan membatasi semua wisatawan dan atau turis asing masuk ke Malaysia.

Baca juga: Terapkan Lockdown, Malaysia Ikuti Langkah 6 Negara Lainnya

"Warga Malaysia yang telah kembali dari luar negeri harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan menjalani karantina selama 14 hari," kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, seperti dikutip dari The Star, Senin (16/3/2020).

Tidak hanya itu, Muhyiddin juga menutup kegiatan-kegiatan di tempat umum seperti tempat ibadah, bisnis, olahraga, sosial dan budaya.

Namun, tempat-tempat yang menjual kebutuhan dasar tetap akan buka seperti supermarket, pasar, dan toko kelontong.

Baca juga: Tunda Liburan Kamu, Saatnya Cegah Penyebaran Virus Corona

Adapun tempat-tempat ibadah seperti Masjid dan Surau sudah ditutup sejak Minggu (15/3/2020). Ia mengatakan, hal tersebut termasuk ibadah sholat jumat.

Selain itu, sekolah negeri dan swasta, sekolah internasional, pusat tahfiz, hingga universitas juga ditutup.

Muhyiddin menambahkan, bangunan pemerintah dan swasta akan tutup tutup, kecuali bagi yang menyediakan layanan penting.

Baca juga: India Tutup Taj Mahal untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

 Lockdown Menekan Penerbangan Malaysia

Sebuah Airbus A330-300 milik Malaysia Airlines.Wikipedia Sebuah Airbus A330-300 milik Malaysia Airlines.
Sementara itu, dilansir flight global, keputusan lockdown akan sangat menekan lima maskapai penerbangan Malaysia, seperti AirAsia yang mendominasi 40 persen dari total kursi penumpang bulan ini.

Selain AirAsia, ada juga Malaysia Airlines, Malindo Air, AirAsia X dan Firefly yang terkena dampaknya.

Hal ini mengingat AirAsia berfokus pada rute jarak pendek regional, maka dengan adanya lockdown dan larangan orang asing masuk akan menjadi tantangan sendiri.

Baca juga: Starbucks Amerika Pakai Konsep Grab And Go di Tengah Wabah Corona, Indonesia Bagaimana?

IlustrasiFREEPIK.com/STOCKSNAP Ilustrasi
Kompensasi Perjalanan Penerbangan

Menanggapi lockdown di negara Malaysia, maskapai penerbangan AirAsia menawarkan pilihan kompensasi bagi calon penumpang terdampak pembatasan perjalanan yang diterapkan berbagai negara.

Kompensasi termasuk adalah yang diakibatkan oleh pembatalan penerbangan, maupun sukarela ke destinasi tertentu karena situasi wabah corona.

Kompensasi pengubahan jadwal berlaku bagi penumpang yang memiliki tiket penerbangan internasional ke atau dari Malaysia, Singapura, dan Australia, serta negara lainnya.

Baca juga: AirAsia Tawarkan Pilihan Kompensasi Terkait Wabah Virus Corona

Sementara itu, Malaysia Airlines juga menerapkan kebijakan akibat wabah corona untuk penundaan, refund, dan voucer penumpang.

"Apabila Anda telah memesan penerbangan menggunakan Malaysia Airlines, Anda berhak untuk menunda perjalanan, memohon pengembalian uang penuh, atau mendapatkan voucher perjalanan dari kami," seperti tertera dalam pernyataan di laman resmi Malaysia Airlines, Selasa (17/3/2020).

Malaysia Airlines mengimbau bagi penumpang yang ingin melakukan refund di laman resmi untuk menyiapkan tiket.

Sebab, penumpang harus memasukkan PNR/Booking Reference dan E-Ticket Number yang tertera pada tiket.

Baca juga: Simak, Cara Refund Tiket Pesawat Malaysia Airlines

Ikuti peliputan dari hari ke hari tentang wabah ini dalam Liputan Khusus Wabah Virus Corona dan Indonesia Positif Terinfeksi Virus Corona di Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com