“Prioritas pertama kami adalah untuk membawa pulang para lansia, warga yang rentan, dan keluarga yang memiliki anak,” tambahnya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, mengatakan bahwa warga negara Inggris yang tinggal di Indonesia dalam jangka pendek harus segera pertimbangkan pilihan pulang.
Mengingat banyak bandara sudah mulai tutup dan maskapai penerbangan menangguhkan jadwal penerbangan.
Wabah virus corona telah menimbulkan tekanan besar pada sistem layanan kesehatan Indonesia dengan laporan pasokan medis yang tidak memadai.
Tidak hanya itu, terdapat juga laporan akan tenaga medis yang meninggal di tengah adanya peningkatan kasus baru.
Krisis rumah sakit juga tengah terjadi dengan laporan yang menyatakan bahwa beberapa fasilitas dinilai tidak memadai untuk merawat pasien virus corona.
Sementara itu, alat pelindung diri (APD) juga tersedia sangat sedikit baik di rumah sakit rujukan maupun rumah sakit lainnya di seluruh Indonesia.
Baca juga: 7 Maskapai yang Membatasi atau Menangguhkan Penerbangan Jakarta-Amsterdam
Perwakilan diplomatik sudah mengidentifikasi kekurangan tersebut dan menginformasikannya kepada masing-masing warganya.
Kedubes Australia, misalnya, mengatakan bahwa fasilitas perawatan kritis secara signifikan berada di bawah standar yang ada.
Seorang profesor peneliti hubungan internasional di Pusat Studi Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dewi Fortuna Anwar, menuturkan bahwa kebijakan tersebut mungkin menunjukkan ketidakpercayaan terhadap sistem layanan kesehatan Indonesia.
Kendati demikian, kebijakan tersebut juga menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap para warga negara asing tersebut.
“Mengirim anak-anak kembali ke Amerika Serikat lebih berisiko. Mereka akan terbang dan transit di hub yang menyatukan banyak orang dari seluruh dunia. Risiko tertular virus corona mungkin lebih tinggi,” tuturnya.
Baca juga: Antisipasi Wabah Corona, Thailand Tutup Pintu Turis Asing Non-residen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.