Kebun binatang tersebut menyebutkan bahwa masa kehamilan berlangsung dari 72 hingga 324 hari.
Sementara itu, pemindai ultrasound tidak dapat mendeteksi anak panda hingga 14 – 17 hari sebelum kelahiran.
Ying Ying dan Le Le, keduanya berumur 14 tahun, telah mengikuti langkah-langkah yang alami dalam musim kawin.
Ying Ying terlihat lebih sering bermain di air. Sementara Le Le meninggalkan bekas aroma di sekitar habitatnya dan mencari aroma Ying Ying.
Setelah melihat perubahan tingkat hormon Ying Ying, para petinggi di kebun binatang tersebut mengatakan bahwa mereka tahu bahwa kedua panda telah memasuki masa singkat kemungkinan perkawinan.
Mereka juga tahu bahwa akan ada kemungkinan mereka mulai beraksi pada Senin pagi.
Para staf kebun binatang bersiap-siap dengan kamera. Mereka memotret beberapa foto perkawinan dan sesi berpelukan romantis kedua panda tersebut.
Kesulitan yang ditemui oleh panda dalam reproduksi telah berkontribusi pada spesies tersebut menjadi rentan.
Baca juga: Mengapa Teripang Mahal? Harganya Capai Rp 50 Juta Per Kilogram
Pada tahun 2014, Worldwide Fund for Nature memperkirakan terdapat 1.864 panda raksasa yang tersisa di alam liar.
Panda secara historis diketahui sangat buruk dalam perkawinan.
Bahkan beberapa penjaga kebun binatang telah mencoba mempertontonkan video dari panda lain yang berhubungan intim sebagai sebuah panduan.
Panda betina lebih reseptif dan subur hanya selama 24 – 72 jam setiap tahunnya. Apabila panda jantan tidak segera melakukan ritual kawin, maka mereka harus menunggu selama satu tahun untuk kesempatan reproduksi lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.