Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Asing di China Jangan Nekat Langgar Aturan Karantina, Hukumannya Dilarang Masuk China Hingga 10 Tahun

Kompas.com - 12/04/2020, 16:09 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Sumber SCMP

Hal itu karena jumlah infeksi corona yang terjadi di kalangan para diplomat belum diketahui jumlah pastinya.

Pada minggu ini, Mi Feng, juru bicara untuk Komisi Kesehatan Nasional, dan juga Liu Haitao, direktur dari departemen pemeriksaan perbatasan di National Imigration Administration mengatakan bahwa China akan menutup akses masuk bagi para pengunjung dari semua titik masuk di sepanjang perbatasan darat China sepanjang 22.000 kilometer.

Sudah ada beberapa laporan mengenai warga asing yang meremehkan aturan karantina China yang ketat.

Tiga orang di antara warga asing yang dilaporkan tersebut disebutkan keluar dari antrean pemeriksaan virus corona pada bulan ini di kota Qingdao yang berada di bagian pesisir timur China.

Sumber informasi Partai Komunis, People’s Daily mengumumkan hal itu dan mengatakan bahwa warga asing tidak seharusnya menikmati ‘pelayanan khusus’.

Akhir bulan lalu, otoritas di Bandara Internasional Beijing menolak akses masuk terhadap empat warga asing yang tidak menaati regulasi lokal.

Orang-orang mengenakan masker sampai di Stasiun Kereta Hankou, Wuhan, untuk menumpang kereta pertama setelah pemerintah mencabut lockdown guna menangkal virus corona pada 8 April 2020. Sudah 76 hari warga ibu kota Hubei tersebut dikarantina demi mencegah penyebaran wabah.AFP/NOEL CELIS Orang-orang mengenakan masker sampai di Stasiun Kereta Hankou, Wuhan, untuk menumpang kereta pertama setelah pemerintah mencabut lockdown guna menangkal virus corona pada 8 April 2020. Sudah 76 hari warga ibu kota Hubei tersebut dikarantina demi mencegah penyebaran wabah.

Sementara polisi di Guangzhou pada minggu lalu membuka investigasi kriminal tentang pasien corona asal Nigeria yang dituduh menganiaya perawat yang melarang ia untuk pergi dari rumah sakit.

Dengan pandemi corona yang semakin meluas di dunia, banyak warga China yang mengeluh soal meningkatnya serangan dan hinaan bernada rasisme dan xenophobia di negara bagian barat.

Dengan Beijing yang berusaha untuk menghentikan meningkatnya kasus impor, ada ketakutan bahwa diskriminasi serupa akan terjadi pada orang-orang asing yang tinggal dan bekerja di China.

Dalam beberapa minggu terakhir, telah terdapat laporan soal diplomat asing, orang-orang bisnis, dan murid yang tidak diberi pelayanan di restoran dan bar di Beijing dan beberapa kota lainnya.

Di Kota Guangzhou yang jadi rumah bagi komunitas Afrika terdapat keluhan selama dua minggu terakhir tentang orang-orang Afrika yang diusir dan didiskriminasi karena rumor outbreak corona terjadi di komunitas dan lingkungan tempat tinggal mereka.

Laporan tersebut mendorong otoritas di kota itu dan juru bicara Menteri Luar Negeri China, Zhao Lijian untuk berbicara pada minggu ini untuk membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa China tidak akan menoleransi rasisme atau diskriminasi bentuk apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com