Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TRAVEL] Seblak Mi Instan | Bandara Changi Tutup Terminal

Kompas.com - 18/05/2020, 06:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Cara buat seblak mi instan masuk dalam jajaran berita terpopuler Travel Kompas.com pada akhir pekan kemarin.

Berita terpopuler lainnya adalah ekonomi warga Desa Nglanggeran meningkat meski jumlah wisatawan menurun, cara bikin kerupuk gendar.

Kemudian Bandara Internasional Changi tutup terminal 4 dan 2 karena sepi penumpang, serta maskapai penerbangan Emirates kembali terbang mulai 21 Mei 2020.

Untuk lengkapnya, berikut lima berita terpopuler Travel Kompas.com pada 17 Mei 2020.

Stok Mi Instan Berlebih? Coba Bikin Seblak Mi Instan, Cuma 8-10 Menit

Mi instan kerap kali dijadikan sebagai persediaan makanan, salah satunya oleh anak kos.

Bila kamu mempunyai stok yang cukup banyak, cobalah membuat kreasi mi instan. Salah satunya adalah seblak mi instan.

"Membuatnya tidak lama, sama kayak buat mi rebus aja, kalau pakai kompor yang high pressure bisa 5 menit, kalau kompor yang di rumah paling lama 8 sampai 10 menit," jelas Executive Chef Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah Riduan Sani kepada Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

"Merek mi instan apa aja tergantung selera, saran yang digunakan mi instan rasa original aja, ayam bawang," tambahnya.

Baca selengkapnya di sini.

Sepi Penumpang Pesawat, Bandara Changi Tutup Terminal 4 dan 2

Seorang pengunjung terlihat memakai masker ketika melintas di depan air terjun Rain Vortex di Jewel yang berlokasikan di Bandara Internasional ChangiAFP/GETTY IMAGES/ROSLAN RAHMAN Seorang pengunjung terlihat memakai masker ketika melintas di depan air terjun Rain Vortex di Jewel yang berlokasikan di Bandara Internasional Changi
Bandara Internasional Changi Singapura memutuskan untuk menutup terminal empat pada 16 Mei 2020 hingga waktu yang belum ditentukan.

Penutupan karena imbas berkurangnya jumlah penumpang pesawat di bandara tersebut.

Melansir Simple Flying, sebelumnya pihak bandara juga telah menutup terminal dua dan akan menghemat biaya tenaga kerja, serta beragam fasilitas.

Pihak bandara juga meniadakan transit penumpang. Hal tersebut dilakukan berdasarkan keputusan Pemerintah Singapura.

Seperti diketahui, Bandara Changi merupakan pemberhentian utama bagi para pelancong di Asia Tenggara, serta mereka yang melakukan perjalanan lebih lama di seluruh dunia seperti rute Sydney dan Melbourne ke London.

Penutupan ini juga jadi momentum pengelola Bandara Changi untuk melakukan peremajaan terminal. Adapun kegiatan operasional bandara akan kembali dilakukan saat kondisi pandemi sudah normal.

Baca selengkapnya di sini.

Jumlah Wisatawan Menurun, tapi Ekonomi Warga Desa Ini Meningkat, Apa Rahasinya?

Air Terjun Kedung Kandang di Nglanggeran, Gunungkidul.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Air Terjun Kedung Kandang di Nglanggeran, Gunungkidul.
Salah satu tempat wisata di Gunungkidul, Yogyakarta yaitu Desa Wisata Nglanggeran dilaporkan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan sejak tahun 2019.

Menariknya, masyarakatnya justru mengalami peningkatan perekonomian. Lantas, mengapa itu terjadi?

Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Nglanggeran sekaligus pemandu wisata dalam virtual tur Atourin Sugeng Handoko membeberkan alasan Nglanggeran mampu meningkatkan perekonomian di balik pengurangan jumlah kunjungan wisatawan.

"Wisatawannya lebih lama tinggal di desa wisata. Kemudian lebih melakukan interaksi dengan masyarakat bahkan membeli produk lokal yang ada di masyarakat desa," kata Sugeng, Sabtu (16/5/2020).

Ia menjelaskan, Nglanggeran telah mengurangi jumlah kunjungan sekitar 200.000 orang dibandingkan lima tahun sebelumnya pada 2014.

Menurut Sugeng, jumlah wisatawan pada tahun 2014 ke Nglanggeran sangat banyak yaitu sekitar 325.000 orang.

Namun, bukannya merasa senang, masyarakat Nglanggeran justru merasa tidak nyaman.

Baca selengkapnya di sini.

Jangan Buang Nasi Sisa, Coba Bikin Kerupuk Gendar

Ilustrasi menjemur kerupuk gendar di bawah sinar matahari. Kerupuk gendar terbuat dari nasi. SHUTTERSTOCK/HARIANI RAHAYU Ilustrasi menjemur kerupuk gendar di bawah sinar matahari. Kerupuk gendar terbuat dari nasi.
Orang Indonesia terkadang sulit lepas dari kerupuk. Apapun makanannya, sering kali harus ada kerupuk untuk hidangan pendamping.

Bila memiliki nasi sisa di rumah, kamu bisa mengubahnya menjadi kerupuk gendar. Kerupuk gendar terbuat dari adonan nasi yang telah dibumbui rempah sehingga rasanya menjadi gurih dan teksturnya renyah.

Totok Siswantoko, Executive Chef dari Hotel Santika Premiere Yogyakarta menjelaskan bagaimana cara membuat kerupuk gendar dengan tekstur yang tepat.

Nasi yang digunakan untuk membuat kerupuk gendar harus layak pakai, tidak berlendir dan tidak berbau.

"Nasinya pulen boleh tapi jangan dingin," jelas Totok Siswantoko saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Baca selengkapnya di sini.

Emirates Kembali Terbang Mulai 21 Mei, Layani 9 Rute

Ilustrasi pesawat emiratesShutterstock Ilustrasi pesawat emirates
Maskapai penerbangan Emirates mengumumkan rencana untuk kembali mengudara mulai 21 Mei 2020.

Maskapai ini akan mengoperasikan layanan penerbangan terjadwalnya ke sembilan rute yaitu London, Frankfurt, Paris, Milan, Madrid, Chicago, Toronto, Sydney dan Melbourne.

Melansir situs resmi Emirates, maskapai ini juga akan menawarkan koneksi di Dubai untuk pelanggan yang bepergian antara Inggris dan Australia.

Semua penerbangan bisa dipesan melalui situs resmi Emirates. Meski kembali mengudara, nyatanya tak sembarang penumpang yang boleh menggunakan operasional Emirates.

Emirates menyatakan hanya akan menerima penumpang yang memenuhi persyaratan kelayakan dan kriteria masuk negara tujuan.

Hal tersebut termasuk dalam persetujuan dari Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan (ICA) untuk penduduk Uni Emirat Arab yang ingin kembali ke Dubai.

Baca selengkapnya di sini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com