Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Tertua di Paris, Penghormatan untuk Pejuang Muslim

Kompas.com - 19/05/2020, 10:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.comMasjid Raya Paris, atau Grande Mosquee de Paris, merupakan masjid tertua dan terbesar di Paris, Perancis. Masjid tersebut sudah ada sejak 19 Oktober 1922.

Peletakan batu pertama yang nantinya dibangun menjadi tempat mihrab dan mengarah ke Mekkah, mengutip laman resminya, dilakukan pada pukul 14:00 waktu setempat.

Mengutip Sortiraparis.com, masjid tersebut dibangun usai Perang Dunia I. Pada saat itu, Perancis ingin membuat penghormatan kepada 1.000 pejuang Muslim yang tewas membela negara tersebut.

Pembangunan masjid berlangsung hingga 15 Juli 1926. Pada tanggal itu, masjid diresmikan di hadapan Perdana Menteri Gaston Doumergue, dan seorang Sultan Maroko--Moulay Youssef.

Baca juga: Sejarah Panjang Masjid-Katedral Cordoba di Spanyol

Dibangun sebagai institusi kebudayaan dan keagamaan

Pada 1894, Sultan Abdul Hamid mencetuskan ide pembangunan institusi kebudayaan dan keagamaan Islam.

Setelah melakukan perencanaan lebih lanjut, Pemerintah Perancis akhirnya memutuskan untuk mengambil proyek tersebut untuk membangun institut Muslim global.

Keputusan tersebut terjadi pada Desember 1916, tepatnya saat Pemerintah Perancis mendapati banyak sekali pejuang Muslim yang tewas di Verdun dalam Pertempuran Verdun.

Baca juga: Masjid Shitta Bey, Masjid Tertua di Nigeria yang Berdiri Sejak 1894

Masjid Raya Paris di Perancis.SHUTTERSTOCK Masjid Raya Paris di Perancis.

Society of Habous and the Holy Places of Islam besutan seorang pemimpin keagamaan asal Algeria, Si Kaddour Benghabrit, terbentuk pada Februari 1917. Mereka dipercayai untuk melaksanakan pembangunan dan mengelola Masjid Raya Paris.

Sebelum dibangun, asosiasi tersebut diberi alokasi dana subsidi sebanyak 500.000 franc.

Dewan Kota Paris juga menyumbangkan sebagian tanah dari Rumah Sakit Notre-Dame-de-la-Pitie lama yang telah dihancurkan pada 1912.

Pembangunan Masjid Raya Paris turut didukung oleh Wakil Walikota Lyon yang juga ketua dari partai radikal kiri, Edouard Herriot, yang menuliskan dalam suratnya bahwa mereka harus menghormati dan mengingat pengorbanan 1.000 pejuang Muslim tersebut.

Usai seluruh dana terkumpul, sebanyak 450 pengrajin dan seniman diajak untuk membangun masjid hanya dalam waktu empat tahun.

Baca juga: Intip Masjid Tertua di Cirebon Lewat Tur Virtual, Simak Caranya

 

Masjid Raya Paris di Perancis.SHUTTERSTOCK Masjid Raya Paris di Perancis.
Gaya arsitektur yang unik

Masjid Raya Paris memiliki gaya arsitektur layaknya tembikar Hispano-Moresque dan didominasi oleh sebuah menara masjid setinggi 33 meter.

 

Mengutip Discoverwalks.com, menara tersebut terinspirasi dari menara milik Masjid Al-Zaytuna di Tunisia.

Teras milik masjid yang menutupi lahan seluas 7.500 meter persegi tersebut dikelilingi oleh arkade yang dipahat mirip seperti kompleks istana Alhambra di Granada, Spanyol.

Ruang salat masjid tersebut memiliki dekorasi yang rumit, dan karpet yang luar biasa. Mengutip Mosqpedia.org, masjid tersebut terinsipari dari gaya arsitektur Spanyol-Moor.

Baca juga: Masjid Agung Taipei, Masjid Tertua dan Terbesar di Taiwan

Konon katanya, Universitas al-Qarawiyyin di Fes, Moroko merupakan model dari bangunan masjid tersebut.

Gaya arsitekturnya yang unik mungkin akan mengingatkanmu pada Istana Alcazar Sevilla di Kota Sevilla.

Sebab, keduanya sama-sama memiliki model bangunan yang besar dan dihiasi oleh panel dan mosaik yang rumit.

Dalam pembuatan dekorasi yang rumit, banyak pengrajin asal Afrika Utara dipekerjakan untuk membuatnya dengan bahan-bahan bangunan tradisional.

Baca juga: Masjid Kobe, Masjid Pertama dan Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II

Pada 12 Desember 2011, masjid melalui tahap renovasi dengan penambahan atap yang bisa dibuka dan ditutup (retractable) yang berada di atas teras besar yang menghadap ke ruang salat.

Penambahan atap tersebut merupakan sebuah proyek yang sudah lama dinanti-nanti guna melindungi para jemaat dari cuaca buruk.

 

Masjid Raya Paris di Perancis.SHUTTERSTOCK Masjid Raya Paris di Perancis.

Tidak hanya dijadikan sebagai tempat beribadah

Kendati biasanya masjid dijadikan sebagai tempat beribadah, namun Masjid Raya Paris, mengutip laman resmi Paris Convention and Visitors Bureau, juga merupakan tempat untuk bersantai.

Sebab, masjid tersebut memiliki fasilitas pemandian umum khas Turki (hammam) khusus untuk wanita, restoran Aux Portes de l’Orient, ruang untuk menikmati teh, dan toko yang mirip dengan pasar (souk).

Selain berendam di hammam, kamu juga bisa menikmati layanan pijat selama 10 menit oleh para ahli. Mereka juga menawarkan perawatan pengelupasan kulit (exfoliation) secara tradisional.

Baca juga: Masjid Adelaide, Masjid Tertua di Australia, Berdiri sejak 1888

Menurut France-voyage.com, ruang untuk menikmati teh tersebut juga menjual berbagai macam kue (pastry) yang lezat.

Ragam macam kue yang dijual tergantung dengan apa yang ditawarkan saat kamu berkunjung ke sana. Untuk bulan Ramadhan, mereka memiliki tema penjualan kue tersendiri.

Salah satunya adalah makroudh, kue khas Afrika Utara dan Malta yang terbuat dari tepung semolina, kurma, dan orange blossom.

Selain dijadikan sebagai tempat ibadah dan sarana pariwisata, mengutip Timeout.com, Masjid Raya Paris juga memiliki fungsi sebagai sekolah Islam. Mereka juga memiliki perpustakaan sendiri.

Masjid Raya Paris di Perancis.SHUTTERSTOCK Masjid Raya Paris di Perancis.
Tempat perlindungan umat Yahudi

Pada 1926, di bawah perintah Benghabrit, masjid tersebut dijadikan sebagai rumah dari kehidupan beragama para umat Muslim di Perancis.

 

Kendati demikian, saat Jerman menempati Paris pada 1940–1944, masjid dijadikan sebagai tempat berlindung para pejuang perlawanan, serta keluarga dan anak-anak Yahudi.

Menurut The Culture Trip, saat umat Yahudi dilindungi di dalam masjid, mereka diberikan sertifikat identitas yang menyatakan bahwa mereka Muslim.

Sekitar 500 hingga 1.600 umat Yahudi Afrika Utara dan Eropa diselamatkan dari penyiksaan para Nazi pada saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com