JAKARTA, KOMPAS.com – Great Asia Africa (GAA) sudah dibuka kembali sejak 13 Juni 2020 dengan jam operasional mulai pukul 09:00–18:00 WIB setiap hari.
Sesuai dengan arahan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat, hanya wisatawan asal Jawa Barat saja yang dapat berkunjung.
“Jadi awal datang, kita lihat dari plat mobil. Periksa KTP di pintu masuk. Kalau bukan dari Jawa Barat, mohon maaf tidak bisa masuk,” kata Public Relations and Promotion Great Asia Africa, Intania Setiati, kepada Kompas.com, Minggu (14/6/2020).
Baca juga: Panduan Wisata ke Great Asia Afrika Bandung
Selanjutnya, wisatawan akan diperiksa suhu tubuh saat membeli tiket. Pengunjung juga wajib mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke area wisata.
Jumlah pengunjung juga dibatasi, hanya 30 persen dari kapasitas keseluruhan. Salah satu cara membatasinya pun cukup unik.
“Kabupaten Bandung Barat bekerja sama dengan para pengelola tempat wisata untuk menaikkan harga tiket sebesar 30 persen. Yang tadinya Rp 50.000 per orang, naik jadi Rp 65.000. Tapi pengunjung dikasih masker atau face shield,” ungkap Intania.
Beberapa atraksi wisata dibatasi
Kapasitas pengunjung di restoran di GAA dibatasi. Hal ini sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota Sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sementara itu lalu lintas pengunjung akan disetop di kebun binatang mini, jika area tersebut sudah ramai dan orang sulit menjaga jarak.
Beda lagi dengan atraksi wisata foto seperti di beberapa area negara. Pengunjung tidak dibatasi dan hanya dipasang imbauan jaga jarak saja.
Baca juga: Merasakan Kehidupan Kyoto di Great Asia Afrika Bandung, Wajib Coba
“Jajanan di area India, Jepang, dan Afrika Selatan sebagian buka. Tapi tidak bisa makan di tempat. Peminjaman kostum tidak boleh dibuka,” tutur Intania.
Atraksi wisata terbaru yakni Astrologi dan Chocolate Factory pun masih belum dibuka karena butuh persiapan lebih lanjut.
Menjaga kapasitas pengunjung
Intania menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19, Koramil, Babinsa, polisi setempat, dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Mereka semua bekerja sama untuk mendirikan Posko Terpadu Covid-19 di pintu masuk, serta membantu petugas GAA patroli di dalam tempat wisata.