Lebih dari seribu orang kehilangan pekerjaan
Membawa wisatawan kembali ke Fiji, menurut Bainimarama, merupakan lebih dari sekadar uang.
“Dengan secara aman dan perlahan membawa pendapatan pariwisata penting kembali ke Fiji, kami akan menyelamatkan hidup,” tutur Bainimarama akhir pekan lalu.
“Biaya jangka panjang dari penutupan total dan pengangguran akan berisiko membahayakan kesehatan mental dan fisik warga Fiji,” imbuhnya.
Baca juga: Travel Bubble, Upaya Selandia Baru dan Australia Bangkitkan Pariwisata
Pandemi virus corona telah memengaruhi perekonomian di seluruh dunia. Namun, ketergantungan Fiji terhadap pariwisata, membuat mereka terpukul karena larangan perjalanan internasional.
“Kami memiliki sedikitnya lebih dari 100.000 pekerja yang sudah tidak lagi bekerja,” ujar Chief Executive untuk Fiji Hotel and Tourism Association, Fantasha Lockington.
"Tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan, kecuali kembali ke tempat di mana mereka memiliki akses untuk melakukan pertanian berkelanjutan bagi diri mereka sendiri,” lanjutnya.
Baca juga: 5 Aktivitas Musim Dingin Paling Seru di Selandia Baru
Sekitar satu dari sembilan warga Fiji bekerja di industri pariwisata. Sementara itu, industri pariwisata bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga produk domestik bruto (GDP) Fiji.
"Sudah tidak ada lagi industri yang bisa menggantikannya," ungkap Lockington.
"Satu-satunya cara kita bisa memulai kembali perekonomian dengan sangat cepat adalah dengan membuka perbatasan negara dan membawa wisatawan internasional masuk," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.