Sementara itu, Marketing Communication Manager de Braga by ARTOTEL, Juwita Agatari, mengatakan, dirinya cukup khawatir saat menyelenggarakan acara pernikahan.
“Takut pasti. Kita juga bekerja dalam ketakutan karena di keramaian,” kata Juwita kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).
Kendati demikian, Juwita menuturkan, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan yang benar-benar ketat sehingga mereka tidak khawatir dalam menyelenggarakan acara pernikahan.
Baca juga: Protokol Hotel-hotel IHG, Disinfektan dengan Standar Rumah Sakit
Ada sedikit hambatan dari pihak tamu
Berbeda dengan Indira, Juwita mengatakan ada beberapa tamu yang belum terlalu paham dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Selain para tamu yang berswafoto tanpa berlakukan aturan jaga jarak, ada juga yang membuka masker untuk memperlihatkan riasannya.
Meski begitu, pihaknya dan penyelenggara pernikahan selalu siaga menegur dan mengedukasi para tamu agar mereka menaati protokol kesehatan.
“Memang hotel cari keuntungan, tapi pegawai juga manusia. Kalau tertular juga ngeri, jadi kita cukup tegas. Kita tidak segan untuk menegur,” kata Juwita.
Selama acara pernikahan berlangsung, ungkap Juwita, para tamu segera menaati peraturan dan acara kembali berjalan dengan lancar.
Baca juga: Hotel dan Resort Parador Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19
Protokol kesehatan selama acara pernikahan pada era new normal
Sebelum para tamu memasuki The Sultan Hotel & Residence, mereka harus melalui pemeriksaan suhu tubuh. Masker pun wajib digunakan, dan aturan jaga jarak harus ditaati.
Sementara bagi para karyawan, mereka wajib menggunakan masker, sarung tangan, dan penutup wajah. Hand sanitizer pun diletakkan di beberapa titik area.
“Makanan diambilkan oleh karyawan, bukan ambi sendiri. Jarak dari food stall ke antrean ada jeda. Peralatan makan diambilkan oleh karyawan saat mereka mengambilkan makanan untuk tamu,” kata Indira.
Baca juga: Simak, Protokol Kesehatan Covid-10 di Jaringan Hotel Dafam