Medium bus dan mikro miliki rute berbeda
Perlu diketahui, tiga armada ini memiliki rute yang berbeda, namun saling berhubungan.
Medium bus akan akan mengantarkan wisatawan ke beberapa titik destinasi seperti Tugu Pendekar Proliman, Busbow, Dumilah Park, hingga kawasan destinasi Jalan Pahlawan.
Sementara itu, mikro bus akan mengantarkan wisatawan ke lokasi yang sulit dilalui medium bus seperti Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Kuno Taman.
Satu harinya, setiap armada akan mengelilingi rute sebanyak lima kali putaran. Adapun jarak tempuh sekali putaran bus sekitar 21,6 kilometer dengan memakan waktu 90 menit.
Untuk mikro bus menempuh jarak 18,2 kilometer dengan waktu tempuh 80 menit. Wisatawan bisa menunggu bus datang sekitar 45 menit.
Ketika berkeliling, wisatawan bebas mengunjungi tempat wisata mana pun yang mereka inginkan sesuai dengan rute yang disediakan Mabour.
Ada minuman gratis di bus bagi wisatawan
Maidi menjelaskan, pemberangkatan bus Mabour ini ditempatkan di depan Balai Kota Madiun. Tak hanya ongkosnya yang gratis, wisatawan yang naik Mabour juga akan mendapatkan minuman gratis.
Baca juga: Roti Bluder Cokro, Alternatif Oleh-oleh Roti Khas Madiun
“Nanti kami juga sediakan minum gratis bagi wisatawan yang berasal dari luar Kota Madiun,” terangnya saat merilis penerapan E-TLE dan bus wisata gratis di Balaikota Madiun, Selasa (14/7/2020).
Selain itu, sebelum bus ini dirilis, sarana dan prasarana juga sudah dipersiapkan agar wisatawan dapat menikmati keindahan Kota Madiun seperti taman bunga, jalan, dan kebersihan lingkungan.
Lanjutnya, parkir bus wisata gratis ini ditempatkan di Jalan Perintis Kemerdekaan yang berada di samping Kantor Balai Kota Madiun.
Tepat di depan tempat parkir bus, saat ini juga tengah dibangun pasar seni, kata dia.
Ada pramugari dalam bus yang bisa bahasa Inggris
Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun Ansor Rasidi mengatakan, untuk menjalankan armada Mabour ini telah tersedia sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sebagai driver dan pramugari bus.