KOMPAS.com - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Pandeglang, Banten, telah dibuka kembali sejak Senin (10/8/2020).
Para wisatawan dari berbagai daerah bisa kembali mengunjungi TN yang lekat dengan habitat hewan endemik, yakni badak bercula satu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Banten, Tabrani mengingatkan agar pengelola TNUK tetap ketat dalam menerapkan protokol kesehatan, baik pengunjung maupun petugas.
Upaya itu, menurut dia, agar tak terjadi kasus baru Covid-19 karena pembukaan tempat wisata, salah satunya TNUK.
Baca juga: Asyik, Taman Nasional Ujung Kulon Buka Kembali untuk Wisatawan
"Sepanjang memang itu sudah aman dari risiko penyebaran, saya pikir gak apa TNUK dibuka. Cuma, memang pengelola harus benar-benar mengantisipasi dan menyiapkan tentang protokol kesehatan," kata Tabrani saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/8/2020).
Adapun, protokol kesehatan yang harus diterapkan pengelola TNUK, sudah dari pintu masuk atau pintu kedatangan wisatawan.
Jelasnya, wisatawan yang datang ke TNUK harus melalui ragam protokol, seperti pengecekan kesehatan suhu tubuh, mencuci tangan pakai sabun atau membawa hand sanitizer, dan tak lupa mengenakan masker.
"Jadi, protokol kesehatan itu benar-benar harus ketat. Jangan sampai jadi risiko baru penyebaran Covid-19," kata Tabrani.
Baca juga: Wisata Pulau Dekat Jakarta, Bisa ke Mana Saja?
Sementara itu, Kepala Balai TNUK Anggodo mengatakan, pembukaan TNUK telah memenuhi standar operasional protokol Covid-19.
Hal itu tercantum dalam Surat Edaran (SE) Balai TNUK Nomor SE 16/T.12/TU/P3/08/2020 tentang Kunjungan di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon pada Masa Pandemi Covid-19 (New Normal).
Salah satu isi SE itu mengatakan, pihak Balai TNUK mewajibkan para pengunjung untuk mematuhi protokol kunjungan dengan mengunduh di tautan https://bit.ly/protokoltnuk.
Selain itu, pihak TNUK juga akan melakukan evaluasi mingguan terhadap pembukaan TNUK.
"Sebagai bahan keputusan untuk melanjutkan membuka kunjungan, atau menutup kembali apabila terjadi kasus penularan Covid-19," ujar Anggodo.
Ketika ditanya apakah dengan dibukanya TNUK akan menambah jumlah pengunjung ke Banten untuk berwisata, Tabrani mengatakan, saat ini belum terjadi peningkatan.
Menurut dia, banyak orang yang masih khawatir untuk bepergian atau berwisata akibat pandemi Covid-19.
"Kalau hari ini belum banyak pengunjung. Bisa jadi penyebabnya, tingkat kekhawatiran orang yang mana masih tinggi," ujar Tabrani.
Baca juga: Cocok untuk Akhir Pekan, Wisata Petualangan Tiga Hari di Ujung Kulon
Namun demikian, diakuinya, Provinsi Banten telah keluar dari 10 besar zona merah. Ia mengatakan, saat ini Banten sudah berada di posisi ke-13 urutan terbesar daerah dengan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Kami tahu orang-orang sudah ingin ke tempat wisata, termasuk ke TNUK. Cuma, memang ada sisi psikologis lain yang orang masih dihantui rasa takut untuk kumpul di tempat-tempat wisata. Jadi agak dilema," imbuh Tabrani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.