Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Sepeda di Yogyakarta, Jelajah Kampung hingga Belajar Batik

Kompas.com - 25/08/2020, 08:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Berwisata di Kota Yogyakarta juga bisa dinikmati dengan cara bersepeda. Selain pergi ke tempat-tempat wisata dengan menggunakan sepeda, juga akan membuat badan lebih sehat karena sekaligus berolahraga.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto Koeswandono mengatakan, akan ada beberapa rute sepeda yang bisa dinikmati wisatawan maupun masyarakat di Kota Yogyakarta.

"Ada rute yang akan kita gagas, cuma masih belum fix. Masih kita verifikasi, setiap Jumat kita akan menyusuri rute yang akan kita rencanakan. Ini merupakan rencana-rencana besarnya," kata Windarto saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Main di Pantai Selatan Yogyakarta, Hati-hati Gelombang Tinggi

Adapun rute-rute tersebut bertujuan untuk membuat wisatawan tidak hanya menikmati bersepeda di rute yang sudah biasa seperti Malioboro dan Tugu Yogyakarta saja.

Namun, kata dia, untuk menunjukkan kepada wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta bahwa ada destinasi wisata lain di daerah tersebut.

"Ada destinasi tertentu yang itu patut untuk dikunjungi. Jadi ini bisa sebagai panduan kira-kira wisatawan mau ke mana pakai sepeda," ujarnya.

Baca juga: Wisata Malioboro Menggeliat, Ada 18.375 Kunjungan Wisatawan saat Libur Panjang

Rute wisata sepeda ini akan melewati perkampungan bersejarah di Yogyakarta yaitu Kota Gede. Kemudian ada juga rute yang melewati museum hingga Keraton Yogyakarta.

Meski baru berupa perencanaan, namun pihaknya sudah menyampaikan paket wisata ini kepada pihak Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta untuk digodok kembali sebagai paket wisata sepeda.

"Intinya kita ingin menumbuhkan UMKM atau destinasi yang selama ini belum dikenal. Dengan ini bisa dikenal dengan baik dan bisa lebih maju setelah dilalui wisatawan," terangnya.

Baca juga: Diusir dari Hotel, Sanksi jika Wisatawan Langgar Protokol Kesehatan di Yogyakarta

Berikut rute-rute yang rencananya akan dilalui wisatawan sepeda.

 

Kotagede, YogyakartaShutterstock Kotagede, Yogyakarta

Rute Kota Lawas

Rute pertama yang akan dilalui wisatawan pesepeda bernama Rute Kota Lawas atau dalam arti bahasa Indonesia rute kota lama. Jalur ini akan dimulai dari XT Square dan berakhir di Pasar Ikan Higienis Yogyakarta.

Jelas Windarto, dari rute tersebut, wisatawan akan melewati daerah Kotagede, Singosaren, Situs Warungboto Rejowinangun, hingga sentra jamu.

"Wisatawan juga akan melewati Masjid Besar Mataram untuk heritagenya. Hingga nanti kita istirahat di Bendung Lepen. Nanti baru finish-nya di Pasar Ikan Higienis, ini rute yang pertama ya," jelasnya.

Taman Sari, wisata populer di Yogyakarta. SHUTTERSTOCK/FADLI SUANDI Taman Sari, wisata populer di Yogyakarta.

Rute Tilik Jeron Benteng

Rute kedua ini akan dimulai dari Pasar Klithikan hingga berakhir di area Keraton Yogyakarta. Sepanjang rute tersebut, wisatawan akan disuguhkan pemandangan Pasar Ngasem, Taman Sari, hingga Alun-alun Kidul.

Baca juga: Catat, 10 Tempat Wisata di Yogyakarta yang Sudah Dibuka Kembali

Wisatawan juga bisa mampir sejenak di sentra gudeg Jalan Wijilan karena rute ini juga akan melewatinya.

"Nanti juga sampai Gedongkiwo, dan masuk ke arah Keraton. Jadi memang sebagian besar nanti ada di area Keraton atau jeron beteng," terangnya.

 

Balai Yasa Yogyakarta.shutterstock/Rukun Niku Namikulo Balai Yasa Yogyakarta.

Rute Romansa Heritage

Rute ketiga ini berawal dari Museum Wiratama Jalan Jenderal Sudirman, dan akan melewati perkampungan wisata di Yogyakarta.

Adapun kampung-kampung yang akan dilewati di antaranya Kampung Sagan, dan Klitren. Wisatawan juga akan melewati tempat bersejarah dalam industri kereta api Indonesia yaitu Balai Yasa di Pengok, Yogyakarta.

Balai Yasa dikenal sebagai tempat yang sudah berdiri sejak 1914. Tugas pokok tempat ini adalah melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong dan kereta.

"Lalu wisatawan akan melewati Munggur hingga sampai di Taman Bakung di Baciro. Ini akan melewati rute kampung-kampung. Lalu akhirnya sampai di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara menuju ke Batikan melewati Kampung Jumputan dan finish di XT Square," jelasnya.

Baca juga: Puncak Sosok, Alternatif Wisata Malam dengan Spot Instagramable di Yogyakarta

Pada salah satu tempat yaitu Kampung Jumputan, wisatawan bisa belajar mengenai batik di kampung tersebut. Kampung Jumputan memang dikenal sebagai salah satu sentra pengrajin batik kain Jumputan di Kota Yogyakarta.

Rute Jaja Kampung Susur Sungai

Rute terakhir menggunakan nama Jaja Kampung Susur Sungai. Seperti namanya, rute ini akan melewati kampung-kampung di tepi sungai di Kota Yogyakarta.

Ia menjelaskan, rute ini akan diawali dari Jalan Jenderal Sudirman hingga menuju Museum Monumen Diponegoro.

"Jadi dari McDonald Sudirman, menyusuri Jalan Mangkubumi, lalu ke arah Dokter Sarjito, terus menuju Jetisharjo. Di Jetisharjo itu ada Taman Robin," ungkapnya.

Taman Robin sendiri merupakan taman dengan konsep Internet of Things yang dikembangkan dalam sistem penyiraman tanaman otomatis.

"Dikatakan Robin itu karena pakai robot jadi nyiramnya otomatis," tambahnya.

Kemudian, selesai di Taman Robin, wisatawan akan melewati tepian sungai sampai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karangwaru.

Baca juga: 11 Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan di Puncak Sosok Bantul Yogyakarta

Setelah itu, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke Kampung Sayur, dan berakhir di RTH Becak Maju yang merupakan akronim dari Kelurahan Bener dan Kricak Maju.

"Baru nanti melewati Jalan Bener hingga sampai di finishnya di Museum Diponegoro," ujarnya.

Menurut Windarto, rute-rute ini belum diresmikan dan bisa saja berubah apabila ditemukan ketidaksesuaian pada saat di lapangan.

Nantinya, apabila sudah diresmikan, wisatawan dapat menikmati rute ini dengan mengunjungi website.

"Tinggal klik aja website nya, mungkin nanti di jss.jogjakota.go.id. Tinggal klik aja nanti nama rutenya, langsung muncul nanti tracing-nya di google maps. Orang itu pengen menyusuri rute yang mana melalui google maps," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com