Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Desa Wisata Bali yang Jadi Favorit Turis Asing

Kompas.com - 01/09/2020, 09:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Selain keindahan pantai dan gunung, Bali juga dikenal sebagai destinasi wisata yang memiliki daya tarik kebudayaan dan masyarakatnya.

Wisatawan bisa berkunjung ke desa adat atau desa wisata untuk melihat dan belajar bagaimana kebudayaan dan kehidupan masyarakat pedesaan di Bali.

Menurut Ketua ASITA Bali, Ketut Ardana, daya tarik Bali yang memiliki desa wisata atau desa adat itu juga telah dilirik wisatawan mancanegara (wisman) sejak era 1970-an.

"Kehidupan di desa masih tetap mereka sukai juga. Penglipuran udah ramai kunjungannya. Mereka akan lebih suka ke desa-desa yang masih belum banyak touristnya," kata Ketut saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Penglipuran, Desa Wisata Bali dengan Sederet Penghargaan

Lantas, desa mana saja yang biasa dikunjungi wisman untuk wisata budaya di Bali?

Ada lima desa yang disebutkan Ketut sebagai desa-desa yang sering dikunjungi wisman saat berada di Bali yaitu Desa Bongkasa Pertiwi Badung, Desa Budakeling, Karangasem, Desa Celuk, dan Desa Mas.

Berikut Kompas.com rangkum daya tarik dan informasi seputar kelima desa tersebut

Desa Swing merupakan salah satu Objek Wisata yang menawarkan Swing (ayunan raksasa) sebagai fasilitas utamanyahttp://www.desabongkasa.badungkab.go.id/ Desa Swing merupakan salah satu Objek Wisata yang menawarkan Swing (ayunan raksasa) sebagai fasilitas utamanya

Desa Bongkasa Pertiwi Badung

Desa Bongkasa terletak di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Ternyata, desa ini sudah lama dilirik wisman.

Salah satu daya tarik yang ditawarkan desa ini adalah wisata alamnya yang terdapat di desa Swing. Ada ayunan raksasa, spot foto menarik dengan latar pemandangan alam dan sungai ayung yang bisa wisatawan lihat dan rasakan sendiri.

Melihat situs resmi Desa Bongkasa, desa ini juga memiliki restoran dengan menu andalan mulai dari masakan lokal maupun tradisional.

Baca juga: Denpasar Miliki 6 Desa Wisata Favorit

Sampai di desa ini, wisatawan bisa melihat bentang alam yang masih asri cocok dengan konsep yang diusung pengelola desa Swing yaitu konsep tradisional.

Selain itu, kamu bisa pula menjajal wisata kopi di Desa Bongkasa. Desa ini juga dikenal karena memiliki agrowisata "Bongkasa Coffee Luwak" yang bertempat di Banjar Kedewatan, Desa Bongkasa.

Wisatawan bisa langsung menjajal pengalaman mengolah kopi, edukasi pemeliharaan luwak, hingga dapat merasakan suasana pedesaan tradisional yang masih kental.

 

Desa Wisata Bugbug di Karangasem, Bali.https://disparda.baliprov.go.id/ Desa Wisata Bugbug di Karangasem, Bali.

Karangasem

Ada banyak desa wisata yang terdapat di Kabupaten Karangasem, Bali. Sama seperti desa wisata lainnya, di Karangasem menawarkan eksotik pemandangan alam Bali.

Namun, ada satu desa di Karangasem yang memiliki panorama pantai. Salah satunya Desa Wisata Bugbug.

Desa ini merupakan salah satu desa terbesar di Karangasem yang mempunyai budaya warisan nenek moyang mereka.

Baca juga: Mengenal Karangasem, “The Spirit Of Bali”

Melihat situs resmi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, secara geografis, desa ini terletak di daerah pesisir pantai.

Adapun nama pantai yang ada di desa ini seperti pantai Candidasa, pantai selatan atau pasih kelod, dan pantai pasir putih atau yang dikenal bernama Virgin Beach.

Kemudian, wisman juga akan berkunjung ke Desa Wisata Selumbung. Wisatawan menyukai desa ini karena memiliki daya tarik hutan dan bukit yang masih alami.

Selain itu, desa ini juga dikenal dengan nama tempat Yeh Labuh atau Toya Labuh yang mana sebuah tempat air mengalir dan konon disucikan.

Desa Celuk

Selain Desa Budakeling, ada satu desa yang lebih terkenal sebagai penghasil kerajinan perak di Bali, yaitu Desa Celuk.

Desa ini merupakan desa wisata oleh-oleh bagi wisatawan baik mancanegara maupun nusantara.

Wisatawan akan melihat langsung bagaimana proses pembuatan perak dari dekat. Tak hanya kerajinan perak, di desa ini juga dihasilkan kerajinan emas.

Baca juga: 10 Desa Wisata, Buat Kamu yang Jenuh dengan Wisata Instagramable

Kamu juga bisa membeli langsung kerajinan tersebut seperti perhiasan di etalase yang dipajang di beberapa tempat.

Desa ini terdapat di wilayah Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Jika dari Kota Denpasar, kamu bisa menempuh perjalanan sekitar 30 menit.

Produk yang dihasilkan di sini di antaranya cincin, gelang, kalung, anting-anting, giwang, dan beragam perhiasan emas atau pun perak lainnya.

 

Desa Mas di Ubud, Bali.https://disparda.baliprov.go.id/ Desa Mas di Ubud, Bali.

Desa Mas

Desa berikutnya yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Desa Mas. Desa ini terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

Desa Mas sudah lama dikenal wisman maupun nusantara sejak tahun 1930-an. Daya tariknya adalah kerajinan pahat yang dihasilkan dari masyarakat desa.

Baca juga: 4 Desa Wisata Indonesia Mendunia, Yuk Simak Aktivitas Seru di Sana

Melihat situs resmi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, sebagian besar penduduk Desa Mas memang menggantungkan hidupnya menjadi pemahat kayu di samping berladang atau bertani.

Desa wisata ini berbasis kerajinan tangan, seni budaya, dan alam persawahan yang masih asri dan menjadi daya tarik wisatawan.

Adapun ketiga hal tersebut yaitu kerajinan tangan, seni budaya dan alam persawahan merupakan aktualisasi dari konsep kehidupan manusia Bali "Tri Hita Karana" artinya kehidupan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam lingkungan.

Desa Budakeling

Bagi wisatawan mancanegara, desa Budakeling sudah begitu dikenal sejak era 1970-an. Namun, bagi wisatawan nusantara masih asing mendengar kata Desa Budakeling.

Desa ini banyak dikunjungi wisman karena merupakan desa penghasil kerajinan perak, selain Desa Celuk.

Desa ini terletak sekitar 7 kilometer sebelah utara Kota Amlapura, Kabupaten Karangasem. Untuk menuju ke sini, dari Kota Denpasar dapat ditempuh perjalanan sekitar 2 jam.

Sebagai salah satu desa berkonsep desa wisata, masyarakat desa juga menyediakan satu sampai dua kamar tidur bagi wisatawan yang ingin menginap.

Ketika wisman berkunjung ke sini, biasanya akan diajak ke pasar tradisional desa hingga berbelanja dan memasak di rumah warga.

Wisman juga akan diajak trekking menyusuri wilayah pedesaan dan melihat aktivitas penduduk. Sementara untuk wisnus biasa, akan berkunjung ke Candidasa, Amed, Taman Ujung dan Tirtagangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com