Misalnya, kata dia, dengan mengunggah dalam media sosial keunikan dan potensi desa wisatanya.
"Semua yang indah-indah itu akan cepat di-upload, dan disebarluaskan melalui piranti dan platform media sosial yang ada. Oleh karena itu, desa wisata harus bersanding dengan desa digital," jelasnya.
Bersandingnya desa wisata dan desa digital, tambahnya, mengutamakan konsepsi digital dalam setiap pembangunan desa wisata.
Mengutip situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), saat ini akan segera dibangun Desa Wisata dan Desa Digital di 10 desa.
Sepuluh desa tersebut di antaranya Desa Wisata Pentingsari, Desa Bilibante, Desa Ngalanggeran, Desa Pujon Kidul, Desa Kutuh, dan Desa Cibuntu.
Baca juga: Desa Wisata Srikeminut di Yogyakarta, Tempat Wisata di Tengah Bukit
Budi menambahkan, sebuah desa harus pula mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang disesuaikan dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) desa.