Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taiwan Bersaing dengan Jepang dan Korea Gencarkan Pariwisata Halal

Kompas.com - 05/10/2020, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Taiwan mengalami perkembangan pesat dalam pariwisata halal sejak 2016. Sejumlah hotel dan restoran kini memiliki sertifikasi halal dan lingkungan ramah Muslim.

Peneliti Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rita Pawestri Setyaningsih mengatakan, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh negara-negara tetangga yang mengusung konsep tersebut.

“Perkembangan wisata halal di Taiwan untuk hadapi tantangan karena Jepang dan Korea yang mengembangkan pariwisata halal,” kata dia.

Baca juga: Masjid Agung Taipei, Masjid Tertua dan Terbesar di Taiwan

Pernyataan itu Rita sampaikan dalam webinar LIPI bertajuk "Prospek Wisata Halal bagi Indonesia: Pengalaman dari Taiwan", Rabu (30/9/2020).

Meski pengembangan wisata halal merupakan langkah untuk bersaing dengan kedua negara tersebut, hal itu juga menjadi bentuk upaya Pemerintah Taiwan mendekatkan diri dengan negara lain.

Taiwan sendiri telah menciptakan kebijakan New Southbound Policy (NSP) dengan 18 negara.

Adapun negara-negara tersebut adalah Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.

Baca juga: Korea Semakin Ramah pada Turis Muslim, Ini Tips Mencari Makanan Halal

Kendati kebijakan lebih difokuskan untuk meningkatkan kerja sama Taiwan dengan negara lain agar tidak bergantung pada daratan China, Rita menuturkan bahwa kerja sama itu juga memengaruhi pariwisata halal.

Ilustrasi Taiwan - Pemandangan wisata malam di Jiufen, New Taipei City.SHUTTERSTOCK / weniliou Ilustrasi Taiwan - Pemandangan wisata malam di Jiufen, New Taipei City.

Soft power milik Taiwan dengan mengundang mahasiswa-mahasiswa Asia Tenggara tinggal di sana, sehingga punya pengalaman (wisata Muslim) tentang Taiwan, disebarkan ke saudara atau teman-temannya,” imbuh Rita.

Pariwisata Muslim di Jepang dan Korea

Sementara itu, pejabat dari Divisi Promosi Pariwisata Kota Gifu, Jepang, pada saat itu, Nobuhisa Hori, mengatakan bahwa Pemerintah Jepang tengah fokus menggarap destinasi wisata ramah Muslim.

“Ada beberapa restoran yang sudah menyiapkan makanan halal. Namun, jumlahnya masih didata. Tapi, yang jelas ada beberapa,” kata dia kepada wartawan di Nagoya, Senin (13/2/2017), mengutip Kompas.com.

Saat itu, Jepang gencar mempromosikan paket wisata halal lantaran sudah banyak wisatawan Muslim yang berlibur ke sana.

Baca juga: Masjid Kobe, Masjid Pertama dan Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II

Sama halnya dengan Jepang, Korea Selatan juga semakin mengembangkan wisata halal selama tiga tahun belakangan.

Mengutip Kompas.com, hal ini disampaikan Marketing Manager Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Dwita Rizki N dalam online gathering bersama media, Jumat (17/7/2020).

"Wisatawan Muslim itu kan ada batasan, misalnya enggak bisa makan babi. Nah, di Korea itu mayoritasnya beragama non-Muslim, jadi sebagian besar makanannya mengandung babi," kata dia.

Namun, sambung Rizki, kini wisatawan Muslim sudah lebih mudah mencari makanan halal di Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com