KOMPAS.com – Sejumlah daerah di Indonesia menghasilkan motif batik cantik yang memiliki keunikan tersendiri termasuk Lasem, Pekalongan, dan Solo.
Ketua Yayasan Kesengsem Lasem Gilang Surya menuturkan, batik Indonesia sebenarnya memiliki perjalanan yang sangat panjang, bahkan hingga dari zaman Kerajaan Majapahit.
“Batik di Nusantara, khususnya di Jawa, ada batik pesisiran dan pedalaman. Pesisiran ada di Pekalongan, Lasem, dan Cirebon. Pedalaman, atau dikenal batik keraton, contohnya dari Yogyakarta dan Solo,” kata Gilang.
Baca juga: Alasan Batik Indonesia Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia
Hal ini diungkapkan dalam tur virtual “Kisah Batik Tiga Negeri Lasem: Merayakan Hari Batik Nasional dengan Menjelajah Lasem secara Virtual”, Jumat (2/10/2020).
Ketiga kota tersebut, ungkap Gilang, memproduksi batik tiga negeri yang memiliki keunikan tersendiri lantaran teknik pewarnaannya yang rumit.
Selain itu, batik tiga negeri juga memiliki banyak motif yang berukuran kecil, serta memiliki unsur batik pesisiran dan pedalaman.
Diwarnai di tiga kota
Batik tiga negeri identik dengan warna merah, biru, dan sogan (cokelat kekuningan).
Mengutip laporan Overzicht van den Economischen toestand der Inlandsche Bevolking Java en Madoera (1904) milik C. T. H. Van Deventer, Gilang mengatakan, warna dihasilkan dari pewarna alami.
Untuk merah, warna dihasilkan dari akar mengkudu. Sementara biru dari daun Indigofera, dan sogan dari kayu tegeran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.