KOMPAS.com - Pengamat pariwisata sekaligus Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali I Gede Pitana menilai, kebijakan pemerintah memberikan diskon pariwisata kepada wisatawan nusantara (wisnus) adalah satu langkah tepat.
Menurut dia, masalah sektor wisata saat pandemi bukan produk atau sumber daya manusia, melainkan pasarnya tidak ada.
"Siapakah pasar itu? Traveler," kata Pitana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/10/2020).
Ia menilai bahwa pemerintah sudah tepat sasaran "menembak" pasar wisatawan nusantara. Diskon itu bisa memotivasi wisnus melakukan perjalanan wisata.
Baca juga: Pengusaha Hotel, Restoran, dan Pemda akan Dapat Dana Hibah Pemerintah Rp 3,3 Triliun
"Ini sangat bagus karena merangsang orang untuk traveling dan itu manfaatnya sangat luar biasa," ujar Pitana.
Menurut dia, kegiatan berwisata bermanfaat banyak ke beragam sektor, mulai dari ekonomi, sosial budaya, hingga nasionalisme.
Selain itu, ia juga menyoroti pemberian diskon yang akan dilakukan pada 2021 setelah vaksin Covid-19 ada.
Pemerintah, kata dia, telah menimbang betul soal perencanaan pemberian diskon itu yang pemberiannya tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
"Saya sangat paham bahwa itu diberikan tahun depan. Saya pernah di pemerintahan. Untuk mengalokasikan anggaran itu perlu waktu paling tidak 6 bulan," imbuh Pitana.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa anggaran stimulus pariwisata sebesar Rp 1 triliun akan digelontorkan pada Desember 2020.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.