Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Malioboro Bebas dari Kendaraan Bermotor, Ada Kantung Parkir

Kompas.com - 04/11/2020, 08:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerapkan kebijakan bebas dari kendaraan bermotor di Malioboro mulai Selasa  (3/11/2020).

Dari pantauan Kompas.com, penerapan jalur pedestrian di Malioboro dimulai sebelum pukul 12.00 WIB.

Setelah ditutup untuk kendaraan bermotor, Jalan Malioboro dijadikan tempat foto-foto oleh masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke sana.

Baca juga: Mau Jalan-jalan di Malioboro? Simak Panduan Protokol Kesehatannya

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Ni Made Dwi Panti Indrayanti mengungkapkan, ada beberapa kendaraan yang diperbolehkan masuk ke kawasan Malioboro.

Kendaraan tersebut yakni Trans Jogja, ambulans, pemadam kebakaran, juga kendaraan tidak bermotor hingga becak motor (bentor) dengan kapasitas terbatas.

Namun, dalam uji coba pertama, diakui ada beberapa pengendara sepeda motor yang nekat melewati Jalan Malioboro.

Melihat hal tersebut, petugas Dishub langsung mengingatkan para pengendara untuk mematikan mesin kendaraan dengan menggunakan pengeras suara.

“(Namun) kadang kita harus kompromi dengan situasi, nanti mungkin ada pendekatan lain yang mungkin lebih nyaman diterima kedua belah pihak," katanya.

Baca juga: Mulai Maret 2020 Malioboro Bebas Rokok, Ini Alasannya

Sementara itu, kantung parkir saat ini sudah disiapkan di beberapa tempat, seperti di Abu Bakar Ali, Ngabean, dan Beskalan. 

“Kapasitas Ngabean 50 bus. Kita (juga) sounding yang di pinggiran pelan-pelan harus ada ruang dan pendukungnya,” katanya.

Warga sekitar Malioboro melewati Malioboro dengan sepeda saat uji coba malioboro bebas kendaraan bermotorKompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Warga sekitar Malioboro melewati Malioboro dengan sepeda saat uji coba malioboro bebas kendaraan bermotor
Prototipe becak exis

Ni Made mengungkapkan, saat ini pihaknya memiliki prototipe untuk becak exis, yakni becak kayuh tetapi menyimpan tenaga melalui aki.

Becak ini bisa bergerak dengan dikayuh, tetapi saat dikayuh akan mengeluarkan tenaga untuk meringankan kayuhan.

“Jadi dia becak kayu, tapi menyimpan tenaga aki. Untuk membantu meringankan, sehingga tidak terlalu berat,” ungkapnya.

Baca juga: Cerita Sulitnya Cari Hotel di Yogyakarta Saat Libur Panjang Oktober

Jalur searah

Uji coba ini juga diserta penerapan jalur searah di beberapa jalan protokol Kota Yogyakarta. Adapun beberapa jalan tersebut yakni Jalan Mataram dan Suryotomo searah dari selatan ke utara.

Kemudian, Jalan Abu Bakar Ali dan Pasar Kembang dari timur ke barat, Jalan Pembela Tanah Air dari barat ke timur, Jalan Letjen Suprapto dari utara ke selatan, serta Jalan Gandekan dan Bhayangkara dari selatan ke utara.

Sementara itu, lalu lintas di Jalan Ahmad Dahlan hingga Jalan Pangeran Senopati masih dua arah ke timur dan barat. Sirip-sirip atau jalan penyangga masih bisa untuk dua arah, tetapi tidak boleh melewati Malioboro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com