KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar simulasi protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan untuk destinasi superprioritas.
Adapun Labuan Bajo jadi pilot project simulasi protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan. Simulasi di Labuan Bajo digelar pada Kamis (12/11/2020).
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah salah satu usaha kita sebanyak 23 kementerian dan lembaga bersinergi demi menjamin keseriusan terhadap penanganan kesehatan, keamanan, dan keselamatan di destinasi pariwisata,” kata Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio.
Baca juga: Air Terjun Cunca Jami yang Masih Tersembunyi di Sekitar Labuan Bajo
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di acara “Simulasi Health Safety and Security Protocol Destinasi Super Prioritas” yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Kemenparekraf.
Menurut dia, salah satu tujuan dari dilaksanakannya simulasi protokol terintegrasi ini adalah sebagai strategi baru industri pariwisata Indonesia, khususnya untuk masa-masa setelah pandemi Covid-19 berlalu.
Empat simulasi protokol yang dilakukan di Labuan Bajo termasuk protokol penanganan jika ada pasien Covid-19 di destinasi wisata.
Selain itu, ada pula simulasi terkait kejadian bencana alam gempa bumi dan potensi tsunami di Pantai Pede, simulasi kejadian serangan jantung pada wisatawan di Pulau Komodo, serta simulasi kapal terbakar dan tenggelam.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa simulasi yang dilakukan sudah berjalan dengan baik.
Dengan begitu, simulasi ini juga jadi satu uji coba sistem terpadu yang akan jadi cikal bakal standard operation procedure (SOP) di bidang kesehatan, keamanan, dan keselamatan di destinasi pariwisata Indonesia.
“Presiden juga sudah mengarahkan pada kita supaya kita kerja terintegrasi dan memperbaiki secara terintegrasi,” tutur Luhut di kesempatan yang sama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.