KOMPAS.com – Sebagian wisatawan mungkin kerap merasa tidak enak badan usai bepergian dari suatu tempat untuk waktu yang cukup lama.
Padahal, liburan merupakan salah satu kegiatan yang seharusnya membuat seseorang merasa sehat karena kembali dalam keadaan senang.
Dr. R. A. Adaninggar, Sp.PD, akrab disapa Ning, mengatakan bahwa terdapat sejumlah faktor mengapa wisatawan rentan sakit sepulang dari berlibur.
“Yang harus diperhatikan saat jalan-jalan itu harus jaga kondisi. Jalan-jalan kadang juga jadi capek (karena) kurang istirahat, itu harus diperhatikan,” katanya.
Pernyatan tersebut disampaikan olehnya dalam konferensi pers virtual “Perlindungan Lengkap Jiwa dan Kesehatan yang Terjangkau”, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Naik KA Jarak Jauh Wajib Tes Rapid Antigen Mulai 22 Desember 2020
Selain kurang istirahat, wisatawan juga rentan sakit karena bertemu banyak orang saat dalam perjalanan atau saat tiba di tujuan.
Faktor lain yang memengaruhi daya tahan tubuh pengunjung adalah jika tempat wisata yang dituju belum tentu terjaga kebersihannya.
Ada juga faktor interaksi dengan permukaan benda umum yang kemungkinan terkontaminasi, juga faktor lingkungan.
“Mudah menurunkan daya tahan tubuh karena kelelahan kurang istirahat dan perubahan iklim atau lingkungan," ungkap Ning.
Menurutnya, wisatawan jangan terus memerhatikan jika dirinya tertular namun juga pastikan bahwa kondisi tubuh tetap terjaga.