Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Kemenparekraf: 244 Desa Wisata Maju, Mandiri, dan Tersertifikasi pada 2024

Kompas.com - 29/01/2021, 08:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya mencapai target 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan pada 2024.

Target itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam gelaran konferensi pers Virtual Indonesia: Surga Tersembunyi, Rabu (27/1/2021).

“Kolaborasi mengembangkan desa wisata ini telah, sudah, dan terus akan dilakukan. Kami bekerja sama dengan Asidewi (Asosiasi Desa Wisata) maupun Kemendes PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi),” kata Sandiaga.

Baca juga: Jelajahi 10 Desa Wisata Tersembunyi di Indonesia Lewat Tur Virtual Ini

Menurut dia, desa wisata berbasis komunitas atau community based tourism sejenis ini bisa menjadi jawaban atas tantangan wisata berkelanjutan.

Apalagi jika kapasitas sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat lokal di sekitar desa wisata yang terlibat di dalamnya juga ikut ditingkatkan.

“Mari kita rencanakan berkunjung ketika masa pandemi berakhir. Kita pastikan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dengan gerakan 3G: Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (garap semua potensi usaha untuk lapangan pekerjaan),” papar Sandiaga.

Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi

Kemenparekraf pun terus mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia, salah satunya melalui konsep kolaborasi pentahelix.

Selain menggaet Kemendes dan Asidewi, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya, di antaranya adalah Traval.co dan Caventer dengan meluncurkan acara Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi.

Penyelam menikmati keindahan bawah laut di Pantai Waha, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (24/6/2016). KOMPAS/HERU SRI KUMORO Penyelam menikmati keindahan bawah laut di Pantai Waha, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (24/6/2016).

“Bersama-sama kami akan mengadakan tur virtual 10 desa dan kawasan wisata yang tresebar di seluruh kawasan Indonesia, dari Indonesia Barat sampai Indonesia Timur,” kata Sandiaga.

Nantinya, tur virtual tersebut akan ditayangkan secara online dan gratis melalui YouTube Pesona Indonesia selama satu, yakni 30 Januari–28 Februari 2021, setiap Sabtu dan Minggu pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Wisata Petualangan Bisa Dikembangkan di Desa Wisata

10 desa dan kawasan wisata yang akan ditampilkan di antaranya adalah:

  1. Desa Pulau Banyak, Aceh Singkil
  2. Desa Belibak, Kepulauan Anambas
  3. Desa Kawangduwur, Kabupaten Kebumen
  4. Desa Wisata Nanas Madu, Kabupaten Pemalang
  5. Desa Bayan, Lombok Utara
  6. Kawasan Kabola, Pulau Alor
  7. Desa Aisandami, Teluk Wodama
  8. Desa Bajo Mola, Kepulauan Wakatobi
  9. Desa Ngilngof, Kepulauan Kei
  10. Desa Sebujit, Bengkayang

Kesempatan kenalkan desa wisata

Founder Caventer Fitri Ningrum mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya memperkenalkan desa dan kawasan wisata yang belum banyak diketahui masyarakat luas.

“Jadi dari seluruh tempat yang sudah kami jelajahi selama ini, kami melihat bahwa banyak desa yang sebenarnya sudah berjuang dan bekerja sama dengan sangat baik dengan komunitasnya,” kata Fitri dalam kesempatan yang sama.

Ujung Batu Pulau Banyak, Aceh SingkilSERAMBINEWS.COM/dok Novri Ujung Batu Pulau Banyak, Aceh Singkil

Akan tetapi, sambung dia, desa-desa semacam itu belum muncul dan terpromosikan dengan baik. Tur virtual pun jadi kesempatan bagi mereka untuk tampil karena bisa terhubung dengan teknologi

Adapun, dari 10 desa dan kawasan wisata tersebut, lima di antaranya berada di wilayah perbatasan. Lalu tiga dianggap menyimpan kearifan lokal dari suku unik di Indonesia, dan dua desa memberikan pengalaman luar biasa.

“Harapan kami ini bisa jadi motivasi untuk semuanya. Untuk seluruh desa, seluruh komunitas di berbagai daerah tetap semangat, berinovasi, mempelajari hal baru, sehingga tetap bisa mempromosikan daerahnya dan terhubung dengan seluruh Indonesia,” tutur Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com