Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf akan Berikan Dana Hibah untuk Bantu Pelaku Ekraf

Kompas.com - 13/03/2021, 11:27 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

Ia mengungkapkan rencana penggunaan aplikasi augmented reality untuk para wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Nantinya, para wisatawan tidak akan lagi diperbolehkan untuk naik ke stupa candi. Mereka hanya bisa berwisata di area taman candi. Bagian dalam candi hanya bisa diakses dengan menggunakan aplikasi augmented reality.

“Pakai handphone di dalamnya ada apa. Mungkin yang kalau kita waktu dulu datang fisik kita enggak tahu di dalamnya ada cerita apa. Pakai augmented reality kita merasakan tiga dimensi di dalam dan ada ceritanya. Dengan harapan ini, ekraf akan bangkit duluan,” tegas Hari.

Sementara itu khusus untuk pelaku ekraf yang sulit untuk berkembang dengan cara digital, Kemenparekraf berusaha membantu mereka dengan cara lain.

Salah satunya adalah melalui pembangunan creative hub yang dilakukan di destinasi super prioritas seperti Mandalika, Borobudur, dan Likupang.

Pendampingan di lima value chain

Untuk memastikan para pelaku ekraf bisa bertahan dan berinovasi dengan lebih baik, Hari menegaskan bahwa Kemenparekraf telah dan akan terus melakukan pendampingan terhadap mereka.

“Di ekraf ada lima value chain; kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, konservasi. Nah bukan hanya produksi, kita juga memperbaiki desain. Kita mendaftarkan hak cipta merk, dan itu menaikkan value dari mereka,” jelas Hari.

Baca juga: Banyak Keluhan, Aturan Wajib Pakai Guide di Zona 1 Candi Borobudur Ditiadakan

Kemudian di bidang produksi, Kemenparekraf membantu para pelaku ekraf dengan memberikan dana hibah tersebut di atas. Termasuk juga pendampingan packaging yang lebih baik. Dengan begitu produk akan lebih layak untuk dijual di e-commerce.

Dalam prosesnya juga nanti akan melibatkan beberapa subsektor ekraf lainnya. Misalnya, untuk memproduksi hasil foto produk yang bagus, maka produsen akan menggandeng pelaku ekraf di bidang fotografi.

Hari juga mencontohkan proses pendampingan di industri kuliner, khususnya di sektor food startup.

“Ini berbeda bukan pelaku UMKM biasa ya tapi yang sudah masuk ke packaging. Kami harap bisa masuk ke digital. Nanti setiap tahun kami adakan seleksi. Nah kalau sudah bisa masuk ke food startup ada pendampingan satu-dua minggu untuk kita link ke distributor,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com