Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Mudik 2021, Sandiaga Ajak Masyarakat Dukung Wisata Lokal

Kompas.com - 30/03/2021, 17:56 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya mendukung pelarangan kegiatan mudik 2021.

"Intinya Kemenparekraf akan memastikan secara tegas untuk menekan penularan Covid-19 dan juga mendukung program vaksin. Larangan mudik akan pasti dipatuhi," kata dia dalam acara Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/3/2021).

Kendati demikian, Sandiaga tidak menampik bahwa keputusan pemerintah menimbulkan pertanyaan seputar industri pariwisata Indonesia.

Sebab, menurut Sandiaga periode mudik biasanya adalah momentum besar bagi para pelaku pariwisata dan merupakan peluang emas untuk meraih keuntungan.

Baca juga: Kabar Baik, Pelaku Pariwisata akan Dapat Stimulus Lagi

Selama periode mudik, masyarakat tidak hanya kembali ke kampung halaman atau mengunjungi sanak saudara, tetapi juga dibarengi dengan kegiatan wisata.

Masyarakat biasanya mengunjungi destinasi wisata yang dekat dengan tujuan mudik, maupun destinasi yang searah dengan tujuan mudik.

"Tahun lalu, kami juga lihat jumlah angka pariwisata berbasis destinasi lokal menurun secara signifikan. Juga penjualan dari produk-produk ekonomi kreatif yang terpukul pandemi dari satu tahun lalu," ujar Sandiaga.

Ilustrasi MudikKOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi Mudik

Guna mengantisipasi dampak yang akan dirasakan oleh pelaku pariwisata, Sandiaga menuturkan bahwa pihaknya melakukan beberapa langkah adaptasi.

Langkah pertama adalah pihaknya sudah mendorong adanya vaksinasi kepada para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Adapun, langkah tersebut didorong agar herd immunity tercipta sehingga sektor pariwisata segera pulih dan bangkit kembali.

Kunjungi tempat wisata sekitar domisili

Langkah selanjutnya adalah Kemenparekraf mengimbau agar masyarakat tetap dukung sektor pariwisata dengan memilih destinasi lokal (sekitar domisili) jika tidak bisa mengunjungi destinasi wisata dekat tujuan mudik.

"Pilih destinasi-destinasi lokal yang saya sebut sebagai personalized, custonized, dan localized. Localized jarak dekat, denfgan pastikan tetap melakukan 3M dan 3T," jelasnya.

Selanjutnya, bagi yang tidak bisa mudik karena adanya larangan pemerintah, mereka bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mendukung sektor ekonomi kreatif Nusantara.

Baca juga: Desa Wisata Jadi Program Unggulan Kemenparekraf

"Masyrakat bisa didorong untuk dapat bersilaturahmi menggunakan produk-produk ekonomi kreatif. Alangkah baiknya ekonomi kreatif anak bangsa bisa didorong untuk ikut menjadi bagian festive berkaitan dengan mudik," kata Sandiaga.

Sebagai contoh, jika tidak bisa bertatap muka langsung dengan keluarga di kampung halaman, mereka bisa menggantinya dengan mengirimkan produk ekraf sehingga industri ekraf juga mendapat momen yang positif dari larangan mudik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com