KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan pariwisata Bali akan dibuka untuk turis mancanegara sesuai jadwalnya yaitu pada Juni-Juli 2021.
Sebelumnya, sempat tersebar kekhawatiran akibat naik-turunnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pulau Dewata tersebut.
Baca juga: Bali Segera Buka Pariwisata Internasional, Persiapan Terus Dilakukan
Menurut infocorona.baliprov.go.id Sabtu (17/4/2021), jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 169 kasus, lalu meningkat pada Minggu, (18/4/2021) menjadi 172 kasus. Angka tersebut turun hingga 154 kasus terkonfirmasi positif pada Senin (19/4/2021).
Melansir Kompas.com, Rabu (14/4/2021), tercatat zona merah terbanyak ada di Bali dengan lima kabupaten/kota.
Zona merah merupakan wilayah dengan tingkat penularan virus corona tinggi. Terkait hal itu, Sandiaga mengatakan, tidak ada perubahan terhadap jadwal pembukaan.
“Sampai sekarang kita masih on schedule,” kata Sandiaga kepada Kompas.com saat weekly briefing hari Senin (19/4/2021) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholders dan pemangku kepentingan yang lain karena prioritas adalah menekan penularan Covid-19 dan membangkitkan perekonomian serta memulihkan sektor ekonomi kreatif.
Baca juga: 5 Desa Wisata Spesial di Indonesia Versi Sandiaga Uno
Sandiaga menambahkan, jadwal tersebut juga tergantung oleh tiga hal. Pertama, tingkat kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di Bali, terutama di tiga zona hijau pariwisata, yakni di Nusa Dua, Sanur, dan Ubud.
Kedua, testing, tracing, dan treatment atau 3T yang harus ditingkatkan. Dan, ketiga, tingkat vaksinasi dan finalisasi Travel Corridor Arrangement (TCA).
Dalam beberapa minggu atau bulan ke depan, diharapkan sekitar 70 persen atau dua-tiga juta penduduk Bali dapat divaksinasi sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo.
Adapun, Kemenparekraf menargetkan total 7.500 lebih destinasi yang tersertifikasi CHSE tahun ini.
Program tersebut memberikan sertifikasi pada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan produk pariwisata lainnya.
“Kita harapkan di Bali 1.200 pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa tersertifikasi – harapannya lebih. Begitu rebound sedikit saja, maka pertumbuhannya akan positif,” kata Sandiaga.
Baca juga: Agar Liburan Aman, Cek Usaha Pariwisata yang Tersertifikasi CHSE di Sini
Ia membagikan beberapa ide terbaik untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni program MICE (meetings, incentives, conferences, and exhibitions), wisata olahraga, work from Bali (kerja dari Bali), dan (sekolah dari Bali).
“Kalau kita bisa selaraskan dengan program-program stimulus, seperti program dana hibah pariwisata, program-program bantuan pemerintah, termasuk stimulus untuk industri diajukan di Komite PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), kita harapkan akan (dapat) meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bali,” sambung Sandiaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.