Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana Puasa di Turki, Pelajar Indonesia Kaget Durasi Puasanya Lama

Kompas.com - 03/05/2021, 16:31 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Puasa adalah ibadah yang wajib dilakukan umat Muslim di seluruh dunia selama Bulan Ramadhan, termasuk para pelajar Indonesia yang tengah berada di Turki.

Bagi yang sudah lama di sana, durasi puasa yang cukup lama mungkin sudah biasa. Namun, hal itu sempat membuat kaget para pelajar yang baru di Turki selama sekitar tujuh bulan.

“Ramadhan pertama di Turki banyak culture shock yang dialami. Pertama Ramadhan di sini, yang bikin kaget adalah masalah durasi hingga cuaca yang menjadi tantangan puasa,” kata pelajar dari Kahramanmaras Sutcu Imam University bernama Egis Putra Habsyi.

Baca juga: Sejarah Masjid Biru Turki, Sudah Ada sejak Tahun 1600-an

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Instagram Live “Turknesian Talks! Berbagi Cerita Puasa Saat Pandemi di Turki” di akun Instagram @turknesia pada Minggu (2/5/2021).

Egis menuturkan bahwa mendekati musim panas, waktu puasa di Turki menjadi lebih panjang sehingga dia harus berpuasa selama lebih kurang 15-16 jam.

“Kata kakak kelas di sini, musim panas bisa lebih panjang (waktu puasanya). Yang bikin kagetnya masalah cuaca, apa lagi sekarang panas. Kalau keluar lumayan bikin haus,” ujar dia.

Ilustrasi Turki - Bangunan Hagia Sophia.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Turki - Bangunan Hagia Sophia.

Senada dengan Egis, Fakhri Ziyad Mubarok yang merupakan pelajar dari Ankara Yildirim Beyazit University menuturkan hal yang sama.

Menurut Fakhri, hal pertama yang membuatnya terkejut saat berada di Turki selama bulan Ramadhan adalah waktu puasanya yang lama.

Baca juga: Hagia Sophia Turki Jadi Masjid, Apakah Masih Bisa Dikunjungi Turis?

“Bisa dibilang, kalau di Turki sampai 15-16 jam sedangkan di Indonesia 12-13 jam. Mungkin di Turki (karena) mau jelang musim panas jadi siangnya agak panjang,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Negara dengan durasi puasa terlama di dunia

Meski durasi puasa di Turki terbilang cukup lama, ternyata ada banyak negara lain yang durasi waktu puasanya lebih lama dari Turki.

Melansir Kompas.com, Selasa (13/4/2021), waktu dan durasi puasa di setiap kota dan negara di dunia berbeda tergantung kedudukan garis lintangnya.

Astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan, hal inilah yang memungkinan durasi puasa di Turki adalah 16,5 jam sementara durasi puasa di Paris, Perancis adalah 17 jam.

Baca juga: Askida Ekmek di Turki, Tradisi Berbagi Roti Gratis dalam Diam

Garis lintang juga memengaruhi kedudukan matahari pada setiap kota dan negara sehingga pada musim-musim tertentu durasi puasa lebih singkat/lama dari biasanya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut daftar durasi puasa di 59 negara yang Kompas.com rangkum, Senin (6/5/2021):

  1. Nuuk, Greenald: 20 jam
  2. Oslo, Norwegia: 20 jam
  3. Helsinki, Finlandia: 20 jam
  4. Stockholm, Swedia: 19 jam
  5. Berlin, Jerman: 19 jam
  6. Kopenhagen, Denmark: 18,5 jam
  7. Warsaw, Polandia: 18,5 jam
  8. London, Inggris: 18,5 jam
  9. Nur-Sultan, Kazakhstan: 18,5 jam
  10. Brussels, Belgia: 18 jam
  11. Zurich, Swiss: 18 jam
  12. Bucharest, Rumania: 17,5 jam
  13. Ottawa, Kanada: 17 jam
  14. Moscow, Rusia: 17 jam
  15. Paris, Perancis: 17 jam
  16. Roma, Italia: 17 jam
  17. Kabul, Afghanistan: 17 jam
  18. Madrid, Spanyol: 16,5 jam
  19. Lisbon, Portugal: 16,5 jam
  20. Athena, Yunani: 16,5 jam
  21. Beijing, China: 16,5 jam
  22. Pyongyang, Korea Utara: 16,5 jam
  23. Ankara, Turki: 16,5 jam
  24. Washington, DC, Amerika Serikat: 16 jam
  25. Tokyo, Jepang: 16 jam
  26. Rabat, Maroko: 16 jam
  27. Islamabad, Pakistan: 16 jam
  28. Tehran, Iran: 16 jam
  29. Baghdad, Irak: 16 jam
  30. Beirut, Lebanon: 16 jam
  31. Damascus, Suriah: 16 jam
  32. Kairo, Mesir: 15,5 jam
  33. Yerusalem: 15,5 jam
  34. Kuwait, Kuwait: 15,5 jam
  35. Gaza, Palestina: 15,5 jam
  36. New Delhi, India: 15 jam
  37. Hong Kong: 15 jam
  38. Dhaka, Bangladesh: 15 jam
  39. Muscat, Oman: 15 jam
  40. Riyadh, Arab Saudi: 15 jam
  41. Doha, Qatar: 15 jam
  42. Dubai, Uni Emirat Arab: 15 jam
  43. Khartoum, Sudan: 14,5 jam
  44. Aden, Yaman: 14 jam
  45. Addis Ababa, Etiopia: 14 jam
  46. Kolombo, Sri Lanka: 14 jam
  47. Bangkok, Thailand: 14 jam
  48. Kuala Lumpur, Malaysia: 13,5 jam
  49. Singapura: 13,5 jam
  50. Luanda, Angola: 13 jam
  51. Jakarta, Indonesia: 13 jam
  52. Nairobi, Kenya: 13 jam
  53. Brasilia, Brasil: 12,5 jam
  54. Harare, Zimbabwe: 12,5 jam
  55. Wellington, Selandia Baru: 11,5 jam
  56. Buenos Aires, Argentina: 11,5 jam
  57. Cape Town, Afrika Selatan: 11,5 jam
  58. Canberra, Australia: 11,5 jam
  59. Santiago, Chile: 11,5 jam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com