Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perbedaan Suasana Ramadhan di Turki dan Indonesia Selama Pandemi

Kompas.com - 04/05/2021, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Bulan puasa di Indonesia selalu ditandai dengan mulai munculnya banyak penjual takjil di tepi jalan. Pada dini hari, masjid-masjid mengajak umat Muslim untuk bangun untuk melakukan sahur.

Kemudian mulai pukul 18.30 WIB, orang-orang sudah mengenakan mukena dan sarung kemudian berjalan kaki ke masjid untuk tarawih.

Namun, apakah suasana bulan Ramadhan di Indonesia sama dengan di negara lain seperti Turki selama pandemi Covid-19? Atau mungkin ada yang berbeda?

Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berwisata ke Turki untuk Pemula

Dalam Instagram Live “Turknesian Talks! Berbagi Cerita Puasa Saat Pandemi di Turki” di akun Instagram @turknesia pada Minggu (2/5/2021), para pelajar Indonesia di Turki menceritakan pengalaman mereka menikmati bulan puasa di sana.

Salah satunya adalah Egis Putra Habsyi, pelajar dari Kahramanmaras Sutcu Imam University yang menceritakan bahwa masjid-masjid di sana meniadakan kegiatan tarawih untuk mencegah kerumunan.

“Selama puasa di sini, sekarang tarawih cuma bisa di rumah saja karena di Turki sendiri, masjid tidak dibuka untuk tarawih,” tuturnya.

Ada juga Shafanida Mardhani, pelajar dari Erciyes University yang mengatakan bahwa pengetatan lockdown baru-baru ini tidak memungkinkan orang-orang pergi keluar rumah.

Baca juga: Turki dan Arab Saudi Diprediksi Jadi Destinasi Outbound Warga Indonesia

“Kecuali untuk yang penting, (misalnya) mau ambil uang ya boleh. Kalau yag lainnya, ada polisi yang lewat-lewat (untuk) jaga-jaga,” jelas dia.

Sementara itu, Fakhri Ziyad Mubarok yang merupakan pelajar dari Ankara Yildirim Beyazit University menuturkan bahwa banyak toko yang mengadakan diskon besar-besaran sebelum lockdown diperketat.

“Sebelum lockdown, toko-toko gitu adakan diskon besar. (Orang-orang) nyari kesempatan sebelum lockdown harus beli baju untuk lebaran. (Tapi) ketika lockdown emang benar sepi banget,” ucapnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut perbedaan puasa di Turki dan di Indonesia selama pandemi Covid-19 yang Kompas.com rangkum, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Sejarah Masjid Biru Turki, Sudah Ada sejak Tahun 1600-an

Perlu dicatat bahwa beberapa hal yang dipaparkan di bawah adalah pengalaman selama pandemi. Ada kemungkinan pengalaman di bawah juga dialami pelajar Indonesia lain yang sudah ada di Turki sebelum pandemi:

1. Durasi puasa yang lebih lama

Ziyad mengatakan, durasi puasa yang lebih lama jika dibandingkan dengan saat di Indonesia adalah sesuatu yang membuatnya kaget selama berada di Turki.

“Bisa dibilang, kalau di Turki sampai 15-16 jam sedangkan di Indonesia 12-13 jam. Mungkin di Turki (karena) mau jelang musim panas jadi siangnya agak panjang,” tuturnya.

Kendati demikian, durasi puasa yang lebih lama memang sudah terjadi bahkan sejak lama sebelum pandemi karena faktor garis lintang yang memengaruhi kedudukan matahari pada setiap kota dan negara.

2. Tidak ada kegiatan tarawih di masjid

Egis mengatakan bahwa masjid-masjid di sana meniadakan kegiatan tarawih. Meski begitu, mereka tetap dibuka untuk kegiatan shalat Jumat. Hal tersebut membuat Egis, Shafanida, dan Zayid tarawih di rumah masing-masing bersama teman-teman mreka.

Namun, walau tarawih tidak dilakukan di masjid, Zayid tetap berkunjung untuk masjid saat dzuhur atau ashar.

Baca juga: Askida Ekmek di Turki, Tradisi Berbagi Roti Gratis dalam Diam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com