Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Work From Bali, Efektif Pulihkan Pariwisata?

Kompas.com - 27/05/2021, 09:05 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan mencanangkan program work from Bali (WFB) lantaran saat ini sektor pariwisata di Pulau Dewata sedang membutuhkan pertolongan.

Pasalnya, banyak hotel-hotel yang beroperasi di Bali dengan okupansi minimum atau kurang dari 10 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Odo R.M. Manuhutu dalam sebuah konferensi pers, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Work From Bali Diharapkan Bantu Persiapan Travel Bubble Indonesia

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata (ICPI) Azril Azahari mengungkapkan bahwa kebijakan WFB yang dicanangkan oleh pemerintah ini kurang tepat dan bijak.

Menurutnya, beberapa hal dalam kebijakan tersebut masih perlu dikritisi. Sebab, ia menilai hal ini dapat berujung menimbulkan rasa ketimpangan sosial pada pemerintah daerah provinsi lainnya.

"Soal work from Bali ini bisa menimbulkan keirian pada daerah lainnya. Karena di situasi pandemi Covid-19 ini tidak hanya Bali saja yang sektor pariwisatanya terdampak, daerah lain juga. Saya rasa ini perlu dikritisi lagi," kata Azril saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (26/5/2021).

Ilustrasi Bali - Pura Tanah Lot.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Bali - Pura Tanah Lot.

Ia mengatakan bahwa akan lebih baik jika konsep programnya menjadi work from destination atau dalam artian mengadakan rapat kerja dari destinasi-destinasi pariwisata di berbagai daerah.

Baca juga: Pariwisata Bali Sekarat, Pemerintah Luncurkan Program Work From Bali

Sehingga nantinya tidak hanya pariwisata Bali saja yang mendapatkan pertolongan dari pemerintah, tetapi pariwisata di daerah lainnya juga ikut merasakan.

"Seharusnya jangan dibilang work from Bali, kesannya kita kerja atau work from home. Nah home-nya itu Bali. Seharusnya, meeting from destination misalnya, dimulai dari Bali, tapi jangan cuma Bali, bisa berpindah ke destinasi daerah lainnya juga, akan lebih baik menurut saya," jelas Azril.

Nusa Dua, lokasi WFB yang berfasilitas lengkap

Wisatawan asing sedang menikmati hempasan ombak di kawasan water blow nusa dua bali Rabu (8/3/2017)KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Wisatawan asing sedang menikmati hempasan ombak di kawasan water blow nusa dua bali Rabu (8/3/2017)

Selain itu, Azril juga menanggapi soal lokasi WFB yang akan berpusat di Nusa Dua, Bali.

Menurutnya, secara fasilitas Nusa Dua memiliki kualitas yang lebih baik dibanding daerah lainnya di Bali untuk menunjang program ini. 

"MICE (meetings, incentives, conferencing, exhibitions) di Nusa Dua itu fasilitas memang cukup bagus dan terbaik disana. Convention hall-nya cukup besar, break room juga ada. Karena sejak awal Nusa Dua memang dikhususkan untuk pertemuan-pertemuan," imbuh Azril.

Baca juga: Pemerintah Pilih Work From Bali di Kawasan Nusa Dusa, Mengapa?

Selain fasilitas, Azril juga mengungkapkan bahwa pengalaman sumber daya manusia atau para pekerja sektor pariwisata disana juga jauh lebih siap. Hal itu karena budaya masyarakat Bali sedari dulu yang berkaitan dengan pariwisata.

"Karena orang Bali itu sudah biasa menerima wisatawan. Mulai dari supir hingga pemandu wisata mereka ada lisensinya dan sudah dilatih serta punya sertifikat," tambah dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com