BOGOR, KOMPAS.com – Sungai Ciliwung sepanjang 120 kilometer (km) yang melintasi Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, dan Jakarta.
Sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, sungai ini merupakan sungai yang bersih dan jernih tanpa sampah pada awal abad ke-20.
Mengutip artikel “Asal-usul: Batavia” yang diterbitkan Harian Kompas pada 28 November 1993, mengutip Kompas.com, Minggu (5/1/2021), Mahbub Djunaidi menggambarkan bahwa orang-orang dapat menikmati segarnya aliran sungai tersebut.
Baca juga: Mengenal Padusan, Tradisi Ramadan Warga Jakarta di Kali Ciliwung Era 70an
Kendati demikian, kondisi Sungai Ciliwung kini terbilang jauh dari apa yang digambarkan pada zaman dulu. Airnya cukup keruh dan sampah bertebaran di tepian sungainya.
Tidak hanya itu, Sungai Ciliwung pun kerap disebut sebagai biang banjir lantaran luapannya kerap menggenangi sejumlah titik di Ibu Kota.
Kompas.com sempat mengunjungi dua titik tepian Sungai Ciliwung pada Senin (24/5/2021). Titik pertama berada di area Taman Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, tepatnya dekat SDN Sempur Kidul.
Berdasarkan pantauan Kompas.com saat itu, meski tepian sungai dipenuhi sampah plastik dan airnya keruh, Sungai Ciliwung sebenarnya bisa dijadikan sebagai tempat wisata jika dikelola dengan benar dan bebas sampah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.