Tempat wisata yang juga dikenal dengan Taman Renungan Pancasila ini memiliki patung Bung Karno yang sedang duduk di samping pohon sukun.
Adapun, pohon sukun yang lokasinya dekat dengan patun Bung Karno yang sedang menatap ke arah laut ini disebut sebagai Pohon Pancasila.
Dahulu, melansir Kompas.com, Minggu (31/5/2020), dikatakan bahwa Bung Karno memanfaatkan taman tersebut, tepatnya di bawah sebuah pohon sukun, sebagai tempat merenung.
Renungannya pun membuahkan hasil yakni Pancasila. Maka tidak heran jika taman dan pohon tersebut memiliki kata “Pancasila” dalam penamaannya.
Baca juga: Tiba di Dusun Pancasila, Willem Daki Gunung Tambora Selama 22 Jam
Meski dinamai pohon Pancasila, pohon yang ada saat ini bukanlah pohon sukun yang ada saat Bung Karno tengah merenung pada kala itu.
Sebab, pohon tersebut sudah tumbang sejak 1960. Pohon sukun yang kini ada di sana ditanam pada 1981.
Situs resmi Kemendikbud mengatakan bahwa selama berada di pengasingan, Bung Karno yang semula merasa depresi karena langkahnya diawasi dan dikontrol pemerintah Hindia Belanda, mulai bangkit.
Dia juga sering mendatangi kampung-kampung di Ende, menyapa warga, serta mengunjungi salah satu tempat wisata ikonik di NTT yakni Danau Kelimutu.
Bahkan, kunjungan ke sana menghasilkan sebuah naskah drama berjudul “Rahasia Kelimutu”. Melansir Kompas.com, Sabtu (17/8/2019), Rahasia Kelimutu merupakan satu dari 12 naskah drama yang Bung Karno tulis selama di Kota Ende.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.